HARIANRAKYAT.ID, KOTA TANGSEL-Yayasan CMR Tangerang Selatan (Tangsel) merayakan hari jadi yang ke XII tepat pada Kamis, 31 Oktober 2012 silam. Yayasan CMR lahir kaitan erat dengan sejarah Tim Sembilan sebagai perumus logo Pemerintah Daerah Kota Tangsel.
Ketua Yayasan CMR Tangsel Dr H Fachruddin Zuhri dihadapan tokoh masyarakat yang hadir nampak bahagia. Ia seolah merangkai kenangan 12 tahun silam, saat masa-masa awal berdiri Yayasan Cerdas Modern dan Religius (CMR) sesuai dengan motto Kota Tangsel.
āTidak terasa Yayasan CMR telah berusia 12 tahun. Tentu dalam perjalananya mulai dari rumusan hingga lahir lembaga ini, melewati perjalanan panjang dan itu sangat berkesan sekali sejak awal-awal dibentuknya tim perumus logo Tangsel atau dikenal Tim Sembilan,ā ujarnya begitu gembira di Kantor Sekretariat CMR Perumahan Sinar Pamulang Permai, Blok A5 No 3 Pamulang Barat, Pamulang, Kota Tangsel, Kamis (31/10/2024).
Ia menjelaskan berdirinya Yayasan CMR sebagai representasi betapa bangganya masyarakat Tangsel setelah lepas dari kabupaten induk Tangerang. Impian memperoleh kemudahan, baik pelayanan adminduk, akses transportasi dan kesejahteraan menjadi angan-angan sejak sekian lama. Tujuh kecamatan berada di selatan Kabupaten Tangerang tentunya jauh dari kata ideal kala itu.
“Maka setelah Tangsel terbentuk, kami juga ingin mengaskan untuk mengemban misi membangun masyarakat Kota Tangsel melalui yayasan ini dari aspek pendidikan mental ideologi kembangsaan. Juga didorong dengan pengembangan keterampilan teknik dan keterampilan sosial. Ditambah lagi melalui pendidikan manajemen skill serta kepemimpinan,” ujar Fachruddin.
Selama 12 tahun itu juga Yayasan CMR telah menjalankan begitu banyak program yang langsung bersentuhan dengan masyarakat luas. Baik dibidang kesehatan dan ekonomi. Ia mencontohkan, dalam waktu lima tahun 2013-2018 mengelola sanggar senam CMR, mendirikan koperasi serba usaha CMR, mengadakan generasi muda CMR. Namun sempat terhalang akibat badai Covid-19.
āMaka dengan peringatan hari jadi yang ke 12 tahun ini memunculkan semangat baru berkat dukungan semua pihak,ā bebernya.
Fachruddin juga menyampaikan susunan pengurus meliputi pembina Purn (TNI) Tommy Sanger, pengawas Adrianus Sociawanto, Sekretaris Arafah Fara dan Bendahara Gusdarty Ilyas. Direktur Bela Negara, HM. Norodom Soekarno yang membina anak bangsa lintas generasi. Direktur Lembaga Pendidikan Kompetrnsi (LPK) M. Muid membina generasi agar memiliki keterampilan tertentu. Direktur A, GenZMilineal Evik Supriyanto, membina generasi usia 15-40 tahun, Direktur B, Dewasa M. Yudha Carnegei membina generasi usia 41-60 tahun dan Direktur C, Senior Jafeth Marsello Ginting membina generasi usia 61 tahun atau lebih,ā ia merinci.
Sementara itu, Ketua Tim Lomba Logo Daerah Kota Tangsel Norodom Soekarno menceritakan, awal mula mendapatkan tugas masuk dalam Tim Sembilan untuk merumuskan logo Pemerintah Daerah Kota Tangsel yang kala itu baru terbentuk dari pemekaran Kabupaten Tangerang.
āSetelah Tim Sembilan menyerahkan hasil logo dari tiga nominasi terbaik atas putusan rapat pleno diserahkan kepada Walikota Tangsel,ā ujarnya.
Maka Pemkot membentuk tim khusus untuk merancang Peraturan Daerah (Perda) disampaikan kepada DPRD. Selanjutnya DPRD membentuk tim pantia khusus (Pansus) membahas dan mengkaji serta merumuskan logo Tangsel dijadikan Perda. Meski pada akhirnya tim perumus logo tidak pernah diundang saat pembahasan oleh dewan.
āKami tidak merasa kecewa selama Pansus diadakan, kami tidak pernah diundang. Tetapi kami Tim Sembilan legowo bahwa kami sudah memberikan kontribusi dan dedikasi kepada masyarakat Tangsel,ā ujarnya berapi-api.
Menurutnya, jika berbicara hak cipta, rancangan logo daerah itu hak paten Tim Sembilan, terdiri dari dua lambang, pertama lambang Blandongan dan motto daerah yang penuh dengan perdebatan. Ada yang menginginkan dengan Bahasa Sansekerta ada juga yang menginginkan sebelum Banten berpisan dengan Provinsi Jawa Barat dengan Bahasa Pasundan.
āNamun Tim Sembilan memutuskan dengan rapat pleno bahwa Motto Tangsel cerdas modern dan religius,ā ujarnya disambut tepuk tangan.
Hasil logo Tangsel yang dibuat oleh Tim Sembilan sesuai surat tugas melalui Surat Keputusan (SK) Walikota No 001.5/Kep.88-Huk.Org/2009 tanggal 3 Agustus 2009 tentang pembentukan tim lomba logo daerah Pemerintah Kota Tangsel.
Berikut susunan pengurus Tim Sembilan:
Pengarah:
Pejabat Walikota Tangsel HM Saleh MT, Tokoh Masyarakat Kh Zarkasih Nur, dan Tokoh Pers Almarhum Margiono.
Pembina: Sekda Kota Tangsel
Ketua: H Norodom Soekarno
Sekretaris: H Fachruddin Zuhri
Anggota:
Heri Sumardi, Almarhum Suryadi, H Mursidi Ilyas, Tb Rahmatullah, H Abdul Rojak dan Landung Mintohardjo dan terakhir Agam Pamungkas.
Maka jangan pernah melupakan sejarah atas peran orang-orang yang telah berjuang. Karena tidak mudah memisahkan diri dari Kabupaten Tangerang. Norodom saat itu menjabat sebagai Wakil Bupati Tangerang memahami betul betapa sulitnya berjuang untuk pemekaran. Kendati ada banyak orang yang menolak lepas dari Kabupaten Tangerang, namun belakangan mereka juga menikmati hasil dari jerih payah pemekaran.
āHarapan kami jangan sekali-sekali melencengkan sejarah karena akan menjadi beban regenerasi yang akan datang. Mari kita luruskan dan pelaku sejarah jangan pernah dilupkan. Tanpa mereka kita tidak mungkin berpisah dari Kabupaten Tangerang,ā tutupnya. (din).