HARIANRAKYAT.ID, KOTA TANGSEL- Sedikitnya ada 50 peserta terdiri dari perwakilan kader PKK, guru-guru, posyandu, pengurus majelis taklim hingga lembaga kemasyarakatan Kelurahan Muncul Kecamatan Setu yang mengikuti Kegiatan Kelas Parenting, Kamis 30/5/2024) di bilangan Serpong, Tangsel.
Camat Setu Erwin Gemala Putra mengatakan apresiasi terhadap jajaran Kelurahan Muncul yang telah menyelenggarakan kegiatan ini. Ia sampaikan ucapan terima kasih juga kepada seluruh peserta yang mengikuti acara ini dan para narasumber yang telah mentransfer ilmu yang luar biasa.
“Kami mengapresiasi kegiatan kelas parenting karena sangat bermanfaat sekali bagi ibu-ibu dan guru-guru. Semoga ilmunya dapat diterapkan serta kegiatan seperti ini dapat berlanjut,” pesannya.
Sekretaris Kelurahan Muncul Muhammad Ali menambahkan tujuan kegiatan ini adalah memberikan pemahaman pola asuh anak dan keluarga, harapannya bisa langsung diaplikasikan di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan sosial “Sehingga akan melahirkan keluarga yang harmonis, berkarakter dan melahirkan generasi unggul yang berakhlakul khorimah,” tambah ia.
Sementara itu, seluruh peserta mengikuti kegiatan selama dua hari Rabu hingga Kamis (29-30/5/2024) yang tersebar dari 21 RT dan 6 RW. “Melalui kelas parenting paling tidak mengingatkan kembali bagaimana fungsi keluarga yang ideal. Saat menangani problem keluarga dan lain sebagainya,” bebernya.
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Sri yang juga Kasi Pemerintahan Muncul menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh peserta, para narasumber yang telah hadir untuk berbagai ilmu. Dirinya berharap semoga ilmunya bermanfaat serta dapat diaplikasikan ke dalam kehidupan keluarga.
Melalui kegiatan ini diharapkan kepada Lembaga Masyarakat Kelurahan Muncul, dapat
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam mengasuh, membesarkan dan mendidik anak dalam keluarganya berdasarkan prinsip-prinsip budi pekerti yang baik.
“Mengetahui berbagai gaya parenting, teknik komunikasi, keterampilan manajemen emosi, cara mengembangkan potensi diri dan citra tubuh yang positif pada anak, serat alat dan teknik untuk menghadapi masa balita, fase remaja anak,” ujarnya.
Salah satu narasumber dari Bidang Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Khusus Anak, pada
Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Tangerang Selatan, Hartina Hajar, tumbuh kembang anak merupakan
Proses fisik, mental, emosional, dan sosial yang dialami anak-anak saat mereka berkembang dari bayi hingga dewasa.
“Dan lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak meliputi lingkungan keluarga meliputi dukungan emosional dan pola asuh orang tua dan seluruh anggota keluarga yang berperan dan terlibat dalam pengasuhan di lingkungan keluarga sebaiknya mengacu pada 8 fungsi keluarga,” ia menjelaskan.
Delapan fungsi keluarga terdiri dari fungsi keagamaan, fungsi sosial budaya, fungsi cinta kasih dan fungsi perlindungan. Termasuk fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi dan pendidikan, fungsi ekonomi dan fungsi pembinaan lingkungan.
“Intinya adalah belajar untuk memaafkan diri sendiri atas apa yang sudah di lakukan di masa lalu pada keluarga. Memberi pelukan kasih sayang, aman dan kelekatan yang hangat serta hadirkan bahagia yang terlahir dari hati untuk orang-orang yang kita cintai dan sayangi,” tutupnya. (din).
