KOTA TANGSEL -KH Azharul Fuad pemateri kedua pada Pendidikan Kader Ulama (PKU) berlangsung di Kampung Gowes, Kelurahan Serua, Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat. Pada 13-15 Desember 2022 menyajikan materi tentang dakwah digital.
PKU diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangsel dalam melahirkan ulama yang menyampaikan dakwah dengan ilmu bilhikmah.
Alumnus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu mengajak agar para ulama selain jago berdakwah juga harus terhindar gagap teknologi (gaptek). Era digital harus ikut menyelami dan beradaptasi.
“Kita juga harus ikut ambil bagian dan turut membuat konten-konten positif dalam berdakwah,” ujarnya.
Menurutnya dakwah tidak melulu harus dengan ucapan. Tapi dakwah bisa menggunakan tulisan, kutipan-kutipan yang bisa di share melalui media sosial. Menggunakan bahasa-bahasa yang syarat dengan nilai-nilai akidah Islam.
“Harus mampu mengcounter. Jangan sampai tinggal diam di saat yang lain secara kontinu memproduksi konten-konten melalui YouTube dan berbagai kanal lain,” tegasnya.
Ini untuk menangkal informasi bebas yang beredar di media sosial. Sebab banyak orang mudah percaya informasi yang beredar melalui medsos kemudian di share ke orang lain tanpa ada kroscek.
“Jika hal ini tidak disaring. Sangat berbahaya. Makanya Ketua Infokom MUI Tangsel Ustad Taufik Setyaudin pernah mengatakan hoax ada sejak diciptakannya Nabi Adam. Terlebih diera digital saat ini begitu banyak,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, peserta PKU diajari cara membuat quote dengan aplikasi. Yang berisi kata-kata mutiara. Bukan hanya itu. Para peserta dibekali cara membuat video, editing video dan pengoperasian fiture-fiture dalam video editor.
“Diharapkan pada ulama selain berdakwah di hadapan langsung kepada para jamaah. Juga bisa berdakwah di hadapan kamera. Terus berlatih agar menjadi mahir,” tutupnya. (red).