HARIANRAKYAT.ID, KOTA TANGSEL– Ekonomi syariah di wilayah Kota Tangsel perlu dikembangkan. Hal itu seiring dengan motto cerdas, modern dan religius.
Ketua Umum MUI Kota Tangsel KH Saidih saat menghadiri Workshop MUI Tangsel dengan tajuk “Pengembangan Kemandirian Ekonomi Umat Berbasis Syariah”. Ulama kharismatik itu menegaskan penguatan ekonomi syariah sebagai cara untuk menjadikan umat berdaya secara ekonomi.

“Kalau bisa mah pada kaya semua, agar nanti bisa lebih banyak memberikan yang terbaik pada umat,” katanya di Gedung Kelembagaan, Jalan Siliwangi no 2, Pamulang Kota Tangsel, Rabu (27/9/2023).
Ditegaskan, harus ada terobosan pemberdayaan ekonomi di Tangsel dengan tetap memperhatikan potensi setiap tempat di Tangsel yang berbeda.
Sejalan dengan itu, Kepala Kemenag Kota Serang Dr Abdul Rozak mengajak pelaku ekonomi Tangsel untuk membangkitkan ekonomi syariah mengingat motto Tangsel “Cerdas, Modern dan Religius” mengandung makna pembangunan ekonomi harus berlandaskan pada nilai luhur keagamaan
“Potensi ekonomi syariah di Tangsel belum tertata rapi, padahal banyak peluang bisa menjadi terobosan bagi pelaku ekonomi untuk nanti hasilkan nilai tambah dalam perekonomian,” katanya.
Workshop ini menyasar kepada 40 pelaku ekonomi, terutama praktisi koperasi syariah.

“MUI berharap ada pengusaha yang menghasilkan produk bagi masyarakat di Tangsel. Tidak semuanya harus menjadi guru ngaji,” pinta dia.
Untuk itu, Sekum MUI Tangsel ini juga sampaikan telah meminta Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie untuk membentuk lembaga ekonomi syariah yang bisa hasilkan produk dan jasa syariah.
“Tidak mustahil akan BUMD Syariah yang fokus pengembangan ekonomi syariah yang menjadi pusat kegiatan ekonomi syariah dengan melibatkan banyak pelaku usaha,” ungkap dia.
Dalam melahirkan semangat berwirausaha berbasis ekonomi syariah, dari workshop tersebut akan ada pilot project ekonomi syariah yang nanti menjadi role model bagi yang berminat.
Selama ini peran MUI telah diwujudkan dengan merekomendasikan SDM di dewan pengawas pada beberapa pelaku usaha perbankan syariah, koperasi syariah sampai lembaga pengelolaan zakat di lingkungannya.
“Kami juga telah koordinasi dengan dinas koperasi dan UMKM di Tangsel agar nanti ada kesinambungan program di masa mendatang,” ungkap dia.
Sinergi dengan pihak pemerintahan kota menjadi pintu masuk untuk melihat secara proporsional peran setiap pihak dalam mendorong kemandirian ekonomi umat berbasis syariah.
“Ini tetap berlanjut dengan kerjasama, karena peluang pemberdayaan terbuka lebar di tengah upaya kita dalam menguatkan ekonomi umat,” pungkasnya.

Stafsus Wali Kota Tangsel Heli Slamet yang membuka workshop mewakili Wali Kota Tangsel, menyatakan Tangsel diproyeksikan sebagai kota koperasi dengan mempermudah sekaligus membantu pendirian koperasi di Tangsel.
“Koperasi Al Munawwarah yang kita bantu proses pendirian dari modal 25 juta kini sudah punya omset 25 miliar,” kisahnya.
Menurutnya jika nanti koperasi mengajukan hibah juga sangat mungkin selama ketentuan programnya untuk mendongkrak ekonomi warga Tangsel
“Sangat bisa ada ajuan hibah, karena bisa juga dalam bentuk program. Nanti bisa langsung saya kawal prosesnya,” jelas dia.
Dalam benaknya dibutuhkan kekuatan SDM, pengetahuan dan jejaring dalam mengelola koperasi di Tangsel mengingat banyak juga yang sudah terkenal akhirnya ambruk.
“Kita masih ingat koperasi laut biru yang terkenal besar, tapi akhirnya hilang di peredaran. Harus tetap hati-hati, terutama penguatan SDM,” pungkasnya.
Workshop ini berlangsung dengan paparan materi Dosen UNIS Tangerang, Dr. Masruri, Ketua Umum Koperasi Syariah, Sana Supriyadi. (din).
BalasTeruskan |