HARIANRAKYAT.ID, KOTA TANGSEL-Masjid Raya Bintaro Jaya (MRJ), Sektor 9 Pondok Aren Tangsel baru saja menyalurkan pinjaman uang tanpa bunga. Sedikitnya 319 orang tergabung dalam 56 majelis taklim dengan total dana yang salurkan Rp 554,5 juta.
Ketua Yayasan MRJ Tangsel Prastowo M. Wibowo dihadapan ratusan orang menerima mafaat program ini, mengatakan bahwa Bank Infaq MRJ hadir di tengah-tengah masyarakat sebagai solusi umat.
“Program bank infaq ini adalah wujud nyata bagaimana masjid tidak hanya menjadi rumah ibadah, tetapi juga rumah pemberdayaan bagi umat. Kami berharap Bank Infaq menjadi salah satu solusi utama mengatasi tantangan ekonomi masyarakat kecil, terutama di wilayah Tangsel,” ucapnya, di MRJ, Jumat (29/11/2024).
Sambung ia, tentu dengan program ini, MRJ menegaskan posisinya sebagai penggerak perubahan sosial ekonomi berbasis masjid. Dengan semangat masjid sebagai pusat solusi, diharapkan bank infaq terus menjadi inspirasi dalam membangun kemendirian ekonomi umat.
“Semoga Allah memberikan setiap langkah kita dalam melayani umat dan menjadikan masjid sebagai tempat untuk berbagi, memberdayakan dan menyatukan masyarakat dalam solusi ekonomi yang berkelanjutan,” tambahnya.
Demikian disampaikan Ketua Bank Infaq, Eva Syarief bahwa bank infaq telah mengahsilkan perputaran dana dan manfaat yang terus meningkat. Ia mengungkapkan perjalanan program bank infaq berdiri sejak 2019 hingga akhir 2024 terus berjalan. Bahkan Bank Infaq MRJ menjadi percontohan di berbagai wilayah di Indonesia.
“Alhamdulillah, antusiasme masyarakat terhadap program ini luar biasa. Tidak hanya membantu mereka yang membutuhkan modal usaha, tetapi juga membangun solidaritas di kalangan umat melalui pengelolaan dana berbasis kepercayaan. Program ini telah membantu lebih dari 4.732 penerima manfaat atau 823 kelompok taklim, dengan total dana yang berputar mencapai Rp 5,746 miliar,”
Hal yang sama juga diutarakan Pembina Yayasan Bank Infaq Sandiag Uno bahwa program seperti Bank Infaq RMJ adalah contoh konkret bagaimana masjid bisa menjadi pusat pemberdayaan ekonomi inklusif.
“Dengan pedekatan berbasis komunitas, ini dapat menjadi model yang direplikasi secara nasional untuk mengatasi tantangan kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja,” tutupnya. (din).
