HARIANRAKYAT.ID-KOTA KEDIRI, Cuaca panas ekstrem akibat kemarau panjang tidak hanya berdampak pada kebakaran lahan. Melainkan juga membuat ribuan anak di Kediri Jawa Timur terserang infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).
Berdasar data yang dihimpun media, sejak bulan Januari hingga Agustus 2023 ada sekitar 6800 kasus ISPA dibawah usia sembilan tahun. Kasus ini antara pneumonia dan juga yang bukan pneumonia.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri Hendik Suprianto menyampaikan Terkait dengan ISPA beberapa bulan ini memang ada peningkatan.
“Kasus sebanyak ini berdasarkan kasus yang ditemukan di layanan. Artinya tidak hanya warga kota Kediri tapi semua warga masyarakat yang datang ke pelayanan kesehatan Kota Kediri baik itu warga Kota Kediri atau pun luar wilayah Kota Kediri,” ujarnya ditemui Selasa (24/10/2023).
Lanjut ia, kalau pneumonia disebabkan infeksi saluran pernapasan pada bagian bawah mungkin di bronkusnya atau di paru-parunya. Kalau bukan pneumonia itu infeksi saluran pernapasan yang di atas. Mungkin radang tenggorokan dan sebagainya. Pneumonia itu lebih banyak pada anak balita kalau orang dewasa jarang.
“Banyak penyebab dari ISPA, karena ada kuman masuk ke saluran pernapasan. Debu yang berterbangan di jalan itu juga bisa mengandung virus, bakteri. Sehingga kalau kita hirup nanti bisa radang tenggorokan, gatal-gatal, sehingga bisa menginfeksi saluran pernapasan. Akhirnya ada gejala panas, meriang, dan sebagainya,” tambah ia.
Perubahan iklim cuaca seperti ini juga berimbas penurunan imunitas. Kadang-kadang lelah, kurang cairan, dan nafsu makan berkurang sehingga menurunkan stamina. Dengan penurunan stamina, virus lebih mudah masuk ke tubuh. Kalau imunitas kuat maka akan bisa menolak dan bisa melawan.
“Upaya kita yang pertama menyediakan layanan. Tentunya di layanan itu sudah siap dengan kondisi seperti ini. Sebetulnya kalau kita lihat di data tadi, peningkatannya tidak begitu tinggi hanya selisihnya itu tidak ada ratusan tiap bulan. Cuma beberapa bulan terakhir ini meningkat sekira seratusan peningkatan kasus untuk kasus anak,” ia merinci.
Pihkanya juga sudah memberikan edukasi pada kader-kader yang menyampaikan pada masyarakat. Karena mereka yang dekat dengan masyarakat. Harapannya kalau ada kasus ISPA diantisipasi kalau ampai parah harus segera dibawa ke pelayanan.
“Himbauan kami kepada masyarakat sesuai dengan perubahan iklim panas yang ekstrim seperti ini harus waspada. Minum air putih yang banyak hangat lebih baik. Sedangkan minum air es dihindari dan meningkatkan imunitas. Serta beristirahat yang cukup dan makan-makanan yang bergizi,” pesannya. (din).