KOTA TANGSEL -Rencana piala dunia U-20 yang akan dihelat di Indonesia batal. Hal ini memulai kekecewaan banyak kalangan insan pecinta sepakbola, termasuk Ketua Asosiasi Kota (Askot) PSSI Kota Tangsel, sebab dampak dari piala dunia mampu mendongkrak ekonomi nasional.
Ketua PSSI Tangsel Erlangga Yudha Nugraha menyayangkan rencana piala dunia U-20 yang akan bertanding pada Mei mendatang di Indonesia akhirnya batal. FIFA memutuskan Indonesia sebagai tuan rumah setelah ketua PSSI Erick Thohir bertemu dengan Presiden FIFA di Doha Qatar, pada Rabu (29/03).
“Agak sulit jika dilihat dari dua sisi, satu sisi politis dan sisi olahraga. Tapi sejujurnya dari saya sendiri sedikit menyesalkan piala dunia U-20Ā tidak jadi di Indonesia hanya melarang satu negara, sepakat dengan beberapa pengamat bahwa ini adalah olahraga, ini adalah sepakbola,” ujarnya.
Lanjut ia, dengan hadirnya U 20 maka dampak positif sangat besar, utamanya sisi ekonomi. Serta sisi keikutsertaan Indonesia dalam pergaulan internasional bidang sepakbola juga dipandang tidak sebelah mata. Namun apa yang terjadi, akhirnya FIFA tidak menyetujui meski persiapan di enam kota sudah siap, baik di stadion Jalak Harupat Bandung, Stadion Jakabaring Palembang, Stadion Manahan Solo dan di Surabaya serta Bali.Ā
“Ketika pola pikir kita rubah, banyak hal-hal yang bisa dieksplor terkait ekonomi, kesejahteraan masyarakat dan seterusnya. Jadi manfaatnya banyak sekali makanya sangat disayangkan, karena perkara tersebut akhirnya gagal.
Kegagalan ini, atas keputusan FIFA, beberapa waktu lalu terjadi insiden Kanjuruhan Malang, ini yang kemudian menjadi catatan penting bagi keamanan selama bertanding. Serta faktor yang lain, mungkin menjadi catatan FIFA untuk memastikan Indonesia sebagai tuan rumah.
“Memang ada satu sisi “insiden Kanjuruhan” karena mereka punya standarisasi krisis manajemen. Makanya mempertimbangkan hal-hal rusuh tersebut karena faktor tragedi Kanjuruhan, jadinya catatan buruk bagi kita dan memang transisi begitu cepat. Kemudian pemilihan ketua pemilihan PSSI baru langsung ditugaskan masalah U 20 mereka belum wkatunya juga,” tambahnya.
Dampak positif ketika U 20 di Indonesia. Jangankan piala dunia. Liga tarkam saja di sisi ekonomi banyak manfaatnya. Apalagi di level dunia, ‘intinya kita berkaca, banyak yang berdaya dan ekonomi meningkat itu dari sisi kewilayahan saja seperti itu, apalagi sekelas negara’. tutupnya. (red).
BalasTeruskan |