TANGSEL-Aksi kekerasan anak dan remaja belakangan ini kerap terdengar masyarakat Kota Tangsel. Merespon kondisi ini, perlu semua elemen turun tangan mencari solusi, dan ini yang dilakukan oleh Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Kota Tangerang Selatan.
Ketua Pertina Kota Tangsel, Ucok AH Siagian menyampaikan melihat kondisi yang belakangan ini masih terjadi aksi kekerasan di kalangan pra remaja hingga remaja, atau sekitar Sekolah Dasar hingga SMA, menjadi keprihatinan tersendiri. Seharusnya program mengantisipasi dan sekaligus mengedukasi para pra remaja dan remaja untuk menghentikan tawuran antar pelajar. Bukan hanya perlu dibangun kesadaran. Tapi juga solusi dalam menyalurkan kemampuannya.
“Dengan prestasi di atas ring tinju, maka layaknya Pertina Tangsel juga diikutsertakan dalam memberikan masukan atau solusi dan perlunya. Sinergitas antar lembaga yang difasilitasi pemerintah daerah dalam mengatasi permasalahan anak bangsa,” ujarnya.
Lanjut ia, penanganan pasca tawuran yang hanya dipenjarakan atau ditangkap, itu bukan suatu solusi yang diharapkan. Justru malah sering terjadinya dendam yang turun menurun. Tapi pemerintah bisa memberikan fasilitas bagi mereka. Atau komponen masyarakat yang memiliki kemampuan merekrut mereka untuk memberikan pengarahan pada hal positif.
“Di sinilah kamu sangat berharap, anak-anak dari pada ikut-ikutan tawuran hanya ingin dibilang pemberani antar sesama sebagai bagian dari mencari jati diri. Kami buka untuk bergabung dalam Pertina Tangsel. Nanti akan diseleksi untuk dibina menjadi atlet,” tambah ia.
Meski Pertina saat ini hanya memiliki satu sasana di wilangan Serpong tak jauh dari Kantor Kecamatan Serpong, namun buktinya atlet tinju asal Kota Tangsel prestasinya tak diragukan lagi. Ini adalah fakta nyata, jika anak-anak diarahkan, dididik, tentang kedisiplinan, sportifitas dan belajar dengan giat maka mereka akan menerima buah hasilnya.
“Jangan berpikiran prestasi dulu, yang penting belajar mental, disiplin serta sportifitas, maka juara akan mengikuti. Untuk latihan dilakukan sepekan tiga kali waktunya sore hari,” jelas Ucok.
Pihaknya membuka kerjasama baik dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel, serta jajaran Kepolisian wilayah Kota Tangsel. Tujuanya satu ingin menyelamatkan generasi kedepan untuk Kota Tangsel, menjadi generasi yang memiliki karakter, generasi yang bangga pada budayanya, generasi beradab dan berakhlak serta generasi berprestasi.
“Untuk mencapai itu semua, butuh waktu panjang, butuh kesabaran dan tidak semudah membalikan telapak tangan. Jika bukan kita siapa lagi. Jangan biarkan, keberadaan kita tidak bisa melakukan hal kebaikan yang melahirkan generasi baik sesudah kita. Mari bergerak. Jangan pernah gagal. Yang penting berbuat baik saja, pasti akan ada jalan,” ajaknya. (red).