back to top
HARIANRAKYAT.ID Mengucapkan Selamat Hari Raya Idel Fitri 1446 - 2025
HARIANRAKYAT.ID Mengucapkan Selamat menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1446 - 2025
BerandaNasionalShinta Yosefina Anggota DPRD DKI Jakarta Rela Rogoh Kocek Pribadi Demi Sterilisasi...

Shinta Yosefina Anggota DPRD DKI Jakarta Rela Rogoh Kocek Pribadi Demi Sterilisasi 50 Ekor Kucing

HARIANRAKYAT.ID, JAKARTA- Bekerjasama dengan Klinik kesehatan hewan, Shinta Yosefina Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melakukan sterilisasi kucing serta membagikan makanan  yang berlokasi di Kampung Kandang, RT 08 RW 04, Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara  Sabtu (6/1/2024).

Shinta menyampaikan tujuan sterilisasi untuk menjaga ekosistem, sebab keberadaan kucing di wilayah tersebut sudah overpopulasi sehingga meresahkan warga Semper Barat.

“Warga sudah merasakan keresahan, karena kucing-kucing liar bahkan sampai memakan anak ayam, padahal anak ayam itu merupakan usaha warga yang beternak ayam. Anak-anak di sini juga suka main bersama kucing-kucing liar, tapi ada beberapa kucing yang sakit. Ibu-ibu takut, anaknya tertular sakit dari kucing,” ujar Shinta yang juga merupakan Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta.

Jumlah kucing di wilayah tersebut cukup banyak, jika ditangkap semua bisa mencapai 100 ekor, sayangnya karena keterbatasan kandang yang dibawa akhirnya hanya 50 ekor kucing liar yang ditangkap untuk dilakukan tindakan steril dan vaksin.

“Acara ini tidak berhenti di sini, jadi saya akan datang rutin untuk vaksin dan steril lagi kucing-kucing lainnya. Menurut dokter, kucing paling tidak harus berumur 5 bulan untuk bisa disteril. Jadi nanti saya akan kembali lagi agar kucing yang tadi belum bisa disteril, akan disteril supaya menekan populasi,” ujar Shinta yang kembali mencalonkan dirinya melalui Partai Solidaritas Indonesia sebagai anggota legislatif DPRD DKI Jakarta di dapil DKI Jakarta 2 yang meliputi Kecamatan Cilincing, Koja, Kelapa Gading, dan Kabupaten Kep.Seribu

Shinta menjelaskan akan mencari titik lain karena dirinya banyak menerima laporan dari beberapa warga dan meminta dirinya mengecek ke lokasi yang dimaksud. Namun, dirinya akan memastikan dengan jadwal kegiatan kedewanannya dan perizinan dari warga setempat.

“Kami bekerja sama dengan klinik dan ada dana pribadi yang keluar juga. Biasanya sama Dinas KPKP (Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian), namun kebetulan saya ada kerja sama dengan klinik, jadi untuk saat ini akan dikerjakan oleh klinik saja,” ujarnya.

Kucing-kucing itu dibawa ke klinik untuk disteril dan setelah sembuh akan dikembalikan lagi ke warga kurang lebih 3 hari.

“Tadi saya juga ada support buat makanan kucing rutin, karena kucing liar ini kalau tidak dikasih makan biasanya akan ngacak-ngacak  sampah. Ada juga anak warga lagi makan, terus datang induk kucing datang dan mengambil makanan yang sedang dimakan anak-anak sehingga menyebabkan makanan tidak higienis,” lanjut Shinta.

Saat ini tidak semua warga memiliki kesadaran atas populasi kucing yang tidak terkontrol. Ada yang sudah mengerti dan belum mengerti. Sebab, ada warga yang menginginkan kucing itu beranak karena menganggap sebagai keluarga tanpa memikirkan dampak jika terjadi overpopulasi.

“Masalahnya, setelah beranak bakal keurus atau tidak  kasian kucingnya, sebab bisa dibuang tetangganya jadi kucing liar. Tentu mereka akan terus berkembang biak,” tutup Shinta. (bil).

Tinggalkan Pesan

- Advertisement -spot_img
Komentar Terbaru
Must Read
Related News