SD Islam Amalina tahun ini kembali menggelar Kemah Hijau 2023 dengan tema “Kemah Hijau untuk Aksi Iklim dan Kelestarian Lingkungan Sahabat Setia Cinta Lingkungan”. Berlangsung di SD Islam Amalina, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu-Minggu (10-11/6/2023)
Kepala SD Islam Amalina, Nensih Kusliawati menyampaikan jumlah siswa yang ikut serta mencapai 190 dari lima sekolah se Kota Tangerang Selatan. Pada tahun 2023 ini, Kemah Hijau yang kelima kalinya. Berkat kerjasama dengan Indonesian Education Promoting Foundation (IEPF), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangerang Selatan.
“Alhamdulillah hari ini kita bisa melaksanakan Kemah Hijau. Kemah Hijau ini sudah dilaksanakan kurang lebih 5 tahun. Untuk dua tahun yang lalu, tetap kita laksanakan walaupun pandemi sehingga dilangsukan secara online. Sedangkan tahun ini Alhamdulillah kita menyelenggarakan secara ofline,” ujarnya.
Lanjut ia, Kemah Hijau dilaksanakan oleh anak kelas 4 dan 5. Bahwa tujuan diadakannya Kemah Hijau upaya mencetak siswa peduli pada lingkungan. Dengan memberikan edukasi sejak anak-anak diharapkan saat besar nanti mereka akan terus peduli pada penghijuan.
“Kami berharap dengan Kemah Hijau ini, anak-anak semakin perduli, juga membagun kesadaran mereka tentang lingkungan. Sehingga bumi hanya satu ini, menjadi bumi yang terindah untuk mereka tinggali,” tambah ia.
Kemah Hijau berlangsung selama dua hari. Selain peserta diberikan materi tentang lingkungan, sampah dan lain-lain. Juga disisipkan permainan, supaya tidak bosan dengan harapan acara berlangsung dengan menyenangkan. Materi tentang limbah akan dipaparkan mengenai apa yang harus dilakukan jika di sekitar tempat tinggal terdapat limbah.
“Kemudian juga materi tentang sampah. Biasa paling banyak materi seputar sampah, bertujuan membangun kesadaran. Maka butuh edukasi yang kontinyu,” tegasnya.
Tak kalah pentingnya adalah siswa terjun langsung ke lapangan, dengan mengkampanyekan kebersihan serta kerja bakti pungut sampah atau bersih-bersih lingkungan di sekitaran masayarakat.
“Selain rangkaian yang diadakan di lingkungan sekolah, juga di keluar sekolah. Anak-anak langsung ke masyarakat. Hari kedua pagi, rencana kita ada kampanye tentang sampah, kemudian juga bersih-bersih atau kerja bakti yang kita sebut gerakan pungut sampah,” beber ia.
Dalam pembukaan, turut melepaskan burung merpati, dan bantuan bibit tanaman dari Amalina kepada DLH Kota Tangerang Selatan yang diterima secara simbolis oleh perwakilan DLH Marfudi.
Dalam kesempatan itu, Marfudi menyampaikan sesuai tema, maka peserta akan diajarkan tentang iklim, kondisi iklim di sekitar lingkungan dan kondisi iklim di negara ini. Diberikan pemahaman secara mendetail oleh para mentor. Selain itu menyampaikan salam dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan, Wahyunoto Lukman serta Kasi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, Deniwati.
Kepala Dindikbud Kota Tangerang Selatan Deden Deni memberikan motivasi kepada para peserta tentang masalah sampah. Bahwa sampah dihasilkan oleh semua manusia yang melakukan aktivitas. Di mana saja. Maka cara menguranginya supaya tidak membahayakan, harus dibuang pada tempatnya.
“Selain itu, sampah perlu diolah menjadi barang yang bermanfaat dengan cara 3R yakni reduce, reuse dan recycle,” ucapnya.
Dengan cara 3R, sampah bisa dibuat berbagai macam kerajinan. Misalnya kerajinan tangan, seperti tas, taplak meja, dari kemasan minuman saset. Atau memanfaatkan kertas untuk dicetak menjadi pot bunga, tempat alat tulis atau kotak tissue, yang semua itu memiliki nilai manfaat dan nilai jual. (adv).