back to top
HARIANRAKYAT.ID Mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 79 "Nusantara Baru Indonesia Maju
HARIANRAKYAT.ID Mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 79 "Nusantara Baru Indonesia Maju
BerandaDaerahBalita Tiga Tahun Di Kabupaten Kediri Tewas, Diduga Jadi Korban Kekerasan orang...

Balita Tiga Tahun Di Kabupaten Kediri Tewas, Diduga Jadi Korban Kekerasan orang tuanya Sendiri

HARIANRAKYAT.ID, KABUPATEN KEDIRI-Balita perempuan berusia tiga tahun diduga menjadi korban kekerasan kedua orangtuanya. Terjadi di Dusun Babaan, Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.

Kasus ini terungkap bermula saat sang kakek Suyono dari almarhum AF (3), datang untuk menemuinya. Namun setelah tiba di rumah sang cucu tidak didapati. Dirinya datang pada Senin kemarin, (24/6/2024).

Lanjut Suyono, sempat menanyakan kepada kedua orangtuanya namun mendapati jawaban jika sang cucu telah meninggal dunia karena sakit bahkan telah dimakamkan di samping rumah.

“Mendengar cucunya meninggal saya terus kaget, nangis ndridis diberitahu jika cucu saya meninggal, sudah dimakamkan di samping rumah. Kemudian saya melaporkan kepada perangkat desa kemudian diteruskan ke Polsek Ngasem, Polres Kediri,” tuturnya.

Anak dari pasangan TS dan NV ini, diduga menjadi korban kekerasan dari kedua orangtuanya sendiri. “Makanya ini nanti jenazah mau saya bawa pulang, dimakamkan di Nganjuk saja,” tegasnya.

Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Fauzy Pratama mengatakan, tubuh korban ditemukan beberapa tanda kekerasan dengan benda tumpul. Ada di badan dan kepala.

“Kesimpulannya, penyebab kematian korban sejauh ini pendarahan di kepala yang diakibatkan oleh kekerasan benda tumpul,” ia menjelaskan.

Lanjut ia, untuk motif detail lengkapnya, masih didalami. Terjadi pada Sabtu (22/6/2024) malam. Berdasarkan pengakuan dari orangtua terduga pelaku ayah tiri korban merasa kesal karena mendengar anaknya berbicara tidak sesuai dengan fakta. Dan cenderung menyudutkan orang tua.

“Dua-duanya terduga pelaku (orang tua korban) mempunyai peran masing-masing, tapi mana yang betul-betul menyebabkan kematian kita belum tahu,” bebernya.

Sementara itu, alasan menguburkan disamping rumah karena panik. Setelah diketahui anaknya dalam kondisi tidak sadar kemudian berusaha memberikan pertolongan. Namun ternyata masih tidak berhasil. Kemudian orang tua korban mengambil kesimpulan bahwa anak ini sudah tidak bernyawa. Maka langsung dilakukan upaya-upaya untuk menguburkan.

“Dugaan kami sementara penganiayaan ini terjadi di beberapa waktu yang berbeda. Namun jelas yang menyebabkan kematian pada malam itu. Adapun kalau penganiayaannya itu kemungkinan berdasarkan beberapa keterangan dari saksi terjadi di beberapa waktu berbeda-beda,” tutupnya. (lik).

1 KOMENTAR

Tinggalkan Pesan

- Advertisement -spot_img
Komentar Terbaru
Must Read
Related News