KOTA TANGSEL -Ratusan eks anggota Negara Islam Indonesia (NII) mengikuti upacara pelepasan baiat dan ikrar setia kepada NKRI. Berlangsung di Ruang Blandongan, Balaikota Tangsel, Senin 5 Desember 2022.
Sebelum dilangsungkan baiat turut menyanyikan lagu Indonesia Raya. Pengucapan sumpah dibacakan tiga perwakilan dari 270 eks anggota NII yang hadir dengan ikat kepala merah putih.
“Demi Allah, demi Rasulullah. Demi orangtua yang telah melahirkan kami. Demi anak-anak keturunan kami,” demikian yang diucapkan ketiga perwakilan diikuti seluruh hadirin.
Bait berikutnya menyatakan sumpah setia pada aturan hukum yang ada di Indonesia. Mengakui negara dan pemerintahan yang sah. Dan mengikuti norma-norma hukum yang berlaku. Dan menjaga keutuhan NKRI.
“Kami menyatakan setia kepada Pancasila dan UUD 1945. Akan patuh taat kepada pemerintah yang sah. Akan mematuhi peraturan perundang undangan yang berlaku dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ucapnya.
Usai membacakan ikrar kesetiaan, secara bergiliran ketiga orang yang mewakili, memberi hormat serta mencium bendera merah putih.
Rangkaian ini disaksikan Wakil Walikota Tangsel Pilar Saga Ichsan
Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA), para Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan beberapa pimpinan Ormas plat merah seperti MUI, FKDM, FKUB, dan lainnya.
Direktur Pencegahan Densus 88 AT. Polri, Brigadir Jendral (Brigjen) Polisi Tubagus Ami Prindani, mengatakan saudara -saudara ini telah tersesat dan menyadari bahwa apa yang mereka lakukan selama ini salah.
“Maka atas kesadarannya masing-masing, mereka kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi. Dan kami tentu menyambut dengan senang hati,” ucapnya dengan tegas.
Setelah mereka kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi, mereka perlu diperlakukan sebagaimana mestinya. Dirinya berkeyakinan Pemkot Tangsel mampu melakukan pembinaan berupa fasilitasi keterampilan tertentu.
“Sebab mereka perlu mendapatkan pelayanan kesehatan, dan pendidikan. Sehingga mereka dapat berdaya guna bagi diri mereka dan keluarga serta masyarakat, nusa dan bangsa,” tambah ia.
Wakil Walikota Tangsel Pilar Saga Ichsan mengatakan, pemerintah siap memberikan apa yang dibutuhkan untuk mendapatkan keterampilan tertentu. Menurutnya bisa difasilitasi melalui Balai Latihan Kerja (BLK). Bagi anak-anak usia sekolah bisa disediakan beasiswa.
“Tentu sepanjang warga masyarakat kita yang baru saja berikrar setia kepada NKRI. Serta benar-benar patuh dan taat kepada pemerintah yang sah. Dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, pemerintah pasti akan membantu,” tukas Pilar.
Pengamat terorisme Dr Islah Bahrawi. Dirinya memberikan contoh problem sosial masyarakat yang terus berkecamuk di negara tertentu. karena menjadikan agama tertentu merasa dominan. Sehingga memaksakan kehendaknya untuk mengikuti aturan sesuai agama mereka.
“Sementara negara kita yang terdiri dari 17 ribu pulau, baik yang sudah dihuni, maupun yang belum berpenghuni. Kita juga memiliki 1.340 suku etnik, dan 718 bahasa daerah. Tetapi kita dapat hidup damai berdampingan satu sama lain. Berkat kesaktian ideologi negara kita Pancasila. Bawa pendiri republik ini mewariskan kesadaran indahnya perbedaan itu dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika,” ujar Gus Islah panggilan kondangnya. (red).