HARIANRAKYAT.ID, BOGOR -Pelaku UMKM Kabupaten Bogor menilai, program sararapan endah hasil alam tanah sunda (Sehat) jangan sebatas seremonial. Perlu ada aplikasi secara nyata ditengah masyarakat untuk mendukung ketahanan pangan, Cibinong, Selasa (20/5/2025).
Hal itu disampaikan oleh Presiden Direktur Rumah Pangan Lokal Indonesia (RPLI), Enni Yuniati, ditemui di depan standnya menyatakan dukungan serta harapannya terhadap program sehat yang diluncurkan oleh Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Bogor. Tentu tidak berhenti sebatas launching, tapi tidak ada aksi nyata di lapangan yang menyentuh langsung kepada masyarakat, terutama para pelaku usaha kecil.
“Semoga program sehat ini tidak hanya berhenti setelah diluncurkan atau keberadaan kami dilibatkan hanya ketika acara seperti ini saja. Harapan kami para pelaku usaha kecil menengah, terutama para pecinta produk berbahan dasar makanan lokal bisa didukung dalam hal lain yang jauh lebih luas dan strategis lagi,” ujarnya asal Kecamatan Sukaraja.
Lanjut ia, yang pasti tidak berlebihan jika berharap pemerintah melalui DKP atau dinas terkait lainya yang bisa menjembatani problem dihadapi para UMKM selama ini.
“Syukur bisa memberikan solusi berbagai kendala dan permasalahan yang kami hadapi dilapangan,” ujar Enni bersemangat sambil menjajakan aneka ragam produk kemasan olahan.
Terpanjang beberapa produk, ada tepung kemasan berbahan singkong dan talas, kentang goreng kemasan, jagung dan aneka produk lokal lainya yang sudah dikemas cukup menarik.
Meskipun Enni Yuniati mengetahui perihal pendanaan, pemasaran dan pengemasan bukan merupakan kewenangan dari Dinas Ketahanan Pangan.
“Paling tidak melalui peluncuran program sehat ini bisa menjadi kesempatan bagi DKP untuk menyelaraskan program kebijakan dinas terkait lainya. Sehingga tidak terkesan berjalan masing-masing tanpa koordinasi,” demikian sambung Enni yang kebetulan juga sebagai Ketua Forum UMKM Sukmajaya.
Sebagaimana tujuan utama program Sehat ini adalah menjadikan produk makanan berbahan dasar makanan lokal ini dapat dikenal dan dikonsumsi oleh masyarakat luas.
“Oleh karenanya, program sehat ini sesungguhnya selaras dengan kebijakan yang telah dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto, yaitu ketahanan pangan nasional dan energi. Diantaranya program makan bergizi gratis (MBG),” tambah ia.
Program apapun, termasuk program sehat yang saat ini di luncurkan oleh DKP Bogor ini tidak akan berhasil jika tanpa ada dukungan dari pihak terkait lainya.
“Intinya, program sehat DKP yang diluncurkan hari ini baik dan pasti akan didukung oleh warga masyarakat, terutama para petani dan pelaku usaha kecil menengah (UMKM), jika pemerintah juga serius mengurusi soal ketahanan pangan masyarakat,” demikian sambung Ibu Enni penuh semangat bercampur geram menutup perbincangan.
Sementara Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Bogor Ade Jaya Munadi, mengucapkan rasa syukur dan terimakasih serta permohonan maaf kepada para tamu undangan, para mitra usaha pangan lokal.
Hadir Assisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Zainal Ashari mewakili Bupati Bogor yang berhalangan hadir karena kesibukannya. Tamu undangan lain, akademisi ahli gizi, lembaga statistik dan praktisi.
Para kader PKK, kader ketahanan pangan, ketua Kelompok Desa (B2SA), juga para pelaku usaha pangan lokal yang menjadi mitra Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Bogor.
Acara Launching Program Sehat yang dilaksanakan di Gedung Auditorium Sekda Kabupaten Bogor dimeriahkan dengan Talk show Konsumsi Bahan Makanan Lokal yang di moderatori oleh Ibu Rosi Yuliastini, selaku Kepala Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Bogor.
Kali ini Chef Indra begitu dirinya dikenal luas, dalam acara launching program SEHAT (Sararapan Endah Hasil Alam Tanah Sunda) turut memeriahkan keseruan ini. MasterChef Indonesia 9 yang bernama lengkap Raden Indra Lesmana, asli Cibinong menarik peserta program SEHAT. (Tim hr).
