KOTA TANGSEL-Penataan ratusan pedagang kaki lima (PKL) Jalan H Usman, Ciputat Kota Tangsel pada Senin 6 Februari. Hal ini dilakukan supaya akses lalu lintas lancar tidak tersendat.
Kasi Trantib Kecamatan Ciputat Jerry Panjaitan menyampaikan saat penataan PKL Pasar Ciputat, turut mendampingi dalam penataan PKL di Jalan H Usman. Pasalnya pedagang memakan bahu jalan sehingga pengendara kesulitan akses. Selain memang menganggu pengguna jalan juga terlihat tidak rapih.
“Kami sifatnya fasilitasi karena pertama, ini adalah jalan provinsi sehingga bukan kewangan wilayah. Kedua bersama personel Satpol PP di dampingi Polsek dan Koramil dan berjalan dengan lancar,” ujarnya.
Personel Satpol PP sebanyak 50 anggota anggota dan Trantib Ciputat sebanyak 9 orang. Dibantu oleh para tokoh setempat. Sebelum ditertibkan sudah dilakukan musyawarah. Melibatkan pedagang dengan para tokoh. “Musyawarah sudah dilakukan sebelumnya, ini tinggal pelaksanaannya saja,” tambah ia.
Dari hasil rapat, disampaikan Jerry perwakilan pedagang mengusulkan supaya pedagang berjualan dari mulai pukul 18.00 wib sampai pukul 06.00 wib. Usulan ini tentu disambut baik. Namun apakah realisasinya cepat atau lambat belum dapat dipastikan.
“Soal kapan waktunya seharusnya segera dilakukan supaya jalan terlihat rapih dan pengguna jalan bisa dengan mudah lalu lintas,” tambah ia.
Kasatpol PP Oki Rudianto menambakan telah melakukan pendampingan perapihan PKL di pertigaan kompas hingga Koramil. Hal ini atas usulan dari para kordinator PKL yang ada di lokasi. Tujuannya supaya tertata dengan rapih dan tidak menganggu pengguna jalan.
“Sifatnya pendampingan, dan itu atas usulan dari para kordinator pedagang untuk dirapihkan supaya tidak terlalu menganggu akses lalu lintas,” ujarnya.
Atas usulan itu juga mereka dijadwalkan bergadang padaalam hari sejak petang hingga pagi. Siang hari harus steril supaya masyarakat lebih mudah hilir mudik. Jika tetap berjualan, diarahkan ke dalam pasar yang sudah di revitalisasi.
“Tidak mungkin mereka berjualan 24 jam. Kapan istirahatnya. Makanya kalau jualan semalaman, paginya hingga siang istirahat. Tapi bagi yang tetap berjualan siang, harus masuk ke dalam gedung,” tegasnya.
Pihaknya juga meminta bagi masyarakat yang berbelanja harap tidak drivtru. Ini yang menyebabkan kemacetan. Selain pedagang berjualan menjorok ke jalanan, ditambah warga tidak mau susah turun dari kendaraan.
“Parkiran kendaraan kemudian jalan kaki supaya sehat. Jangan ambil mudahnya belanja di atas kendaraan sementara arus lalu lintas makin semrawut,” imbuh ia. (red).