back to top
HARIANRAKYAT.ID Mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 79 "Nusantara Baru Indonesia Maju
HARIANRAKYAT.ID Mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 79 "Nusantara Baru Indonesia Maju
BerandaTangerang RayaMusrenbang Setu Fokus Penanganan Banjir dan Longsor 

Musrenbang Setu Fokus Penanganan Banjir dan Longsor 

HARIANRAKYAT.ID KOTA TANGSEL-Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Kecamatan Setu memprioritaskan penanganan banjir dan tanah longsor. Berlangsung di Gedung Widya Bhakti, Brin, Setu Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Kamis (1/2/2023).

Camat Setu Erwin Gemala Putra menyampaikan delegasi masing-masing kelurahan mengusulkan program prioritas sesuai dengan kebutuhan masyarakat dari berbagai program. 

“Hari ini kita menyepakati dengan sekala prioritas melalui para delegasi yang sudah ditunjuk di Musrenbang kelurahan. Adapun usulan di tingkat kecamatan akan diusulkan ditingkat kota dan kemudian ditujukan ke dinas-dinas terkait untuk pelaksanaan 2025,” ujarnya.

Sesuai usulan dari pagu anggaran, 60 persen untuk infrasturktur, sisanya 40 persen untuk pemberdayaan. Sementara itu pagu anggaran untuk Kecamatan Setu Rp 3 miliar, sedangkan pagu anggaran masing-masing kelurahan secara sebdiri. Lanjut ia, dari sekala prioritas, Kecamatan Setu di beberapa kelurahan  musim hujan terjadi longsor.

“Maka pembangunannya lebih ke drainase dan turap. Tentu memang berdasarkan sekala prioritas yang di mana tahun kemarin cukup banyak bencana. Oleh sebab itu penanganan banjir menjadi sekala prioritas,” bebernya.

Ketua Dewan Abdul Rasyid menambahkan  kondisi musim hujan wilayah Setu berpotensi longsor dan persoalan jumlah anak muda antara sektor formal tidak berbanding lurus sehingga perlu peningkatan skill sehingga bisa. 

Dirinya mengatakan, potensi tanah longsor menjadi fokus utama di Kecamatan Setu lantaran saat ini sudah memasuki musim penghujan.

“Saya kira yang pertama kalau kondisi musim hujan, potensi longsor,” tambah ia.

Hak lain yang perlu didorong  berkaitan dengan persoalan jumlah anak-anak muda di sektor formal, maka perlu didorong program-program yang sifatnya up-skill.

“Tingkatkan skill keterampilan sehingga mereka bisa juga melakukan kreativitas tidak tergantung pada sektor formal,” tutup ia. (din).

Tinggalkan Pesan

- Advertisement -spot_img
Komentar Terbaru
Must Read
Related News