HARIANRAKYAT.ID, JAKARTA – Ketua Bawaslu tahun 2019-2023, Sali Imaduddin mengajak anak muda untuk tidak golput dalam Pemilu tahun 2024.
Pesta Demokrasi tahun ini akan menjadi hal yang paling dinantikan rakyat Indonesia. Pemilu tahun 2024 dilaksanakan pada 14 Februari 2024 didominasi oleh pemilih dari Generasi Z dan Kaum Milenial.
Dalam acara “Gerakan Milenial Anti Golput Menuju Indonesia Emas” Selasa, (13/2/2024) di Jalan H. Murtado No.29, Koja, Jakarta Utara.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) untuk Pemilu 2024 mencapai 204.807.222 pemilih. Sebanyak 33,60% pemilih dari generasi kaum milenial. Dan 22,85% dari Generasi Z dengan total dari keseluruhan pemilih adalah 56,45%.
Angka tersebut menunjukkan bahwa Gen Z dan kaum milenial memiliki potensi untuk membentuk perubahan dan memberikan kontribusi positif dalam mengambil keputusan.
“Mungkin sebagian dari Gen Z dan kaum milenial memilih golput sebagai cara mengekspresikan ketidakpuasan dari sistem politik di negara ini. Sebagian lainnya, mungkin menganggap golput sebagai tindakan yang kurang bertanggungjawab. Jadi, beberapa merasa bahwa partisipasi dalam proses politik lebih efektif dan memberi dampak daripada golput untuk membawa perubahan yang diinginkan” ujar Sali Imaduddin Ketua Bawaslu 2019- 2023.
Sali mengatakan bahwa Gen Z dan kaum milenial dinilai memiliki kecenderungan untuk tidak terlibat dalam sistem politik. Akibatnya, terdapat berbagai reaksi dari gen Z dan kaum milenial. Mereka mungkin merasa bahwa suara mereka tidak akan membuat perubahan yang signifikan atau bahwa kandidat yang tersedia tidak memenuhi harapan mereka.
Lalu Eko Pratama sebagai Aktivis Milenial mengatakan gen Z dan kaum milenial menggunakan media sosial sebagai platform untuk menyuarakan pandangan politik mereka. Contohnya menggunakan humor, meme, dan satire politik sebagai cara untuk mengekspresikan ketidakpuasan mereka terhadap politik.
“Sebagian dari mereka mampu beropini secara luas melalui dunia digital dan dunia nyata untuk menentukan paslon yang mereka anggap sesuai. Dengan hal ini, diharapkan Pemilu 2024 dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat luas termasuk gen Z dan kaum milenial untuk menentukan nasib Indonesia di masa mendatang,” ujar Eko Pramata sebagai Aktivis milenial.
Sementara itu, Verona Marcha Pramuditha Kirimang sebagai Aktivis Milenial Jakarta Utara juga mengatakan, bahwa pemimpin tahun 2024 ini menjadi penentu nasib 5 tahun ke depan bagi Indonesia. Pemimpin yang memahami dan bertindak dalam nasib masyarakat Indonesia sangat diperlukan.
“Jujur serta adil dalam penanganan negara. Mengikuti perkembangan zaman dalam pengembangan Indonesia,” ujarnya.
Harapan ini tidak terlepas dalam kepercayaan gen Z dan kaum milenial pada tangan Indonesia di masa mendatang. Dengan harapan pemimpin mampu membawa Indonesia ke jenjang yang lebih tinggi yaitu Indonesia Emas. (bil).