TANGSEL-Dinas Lingkungan Hidup tengah melakukan pembinaan kepada sekolah-sekolah jelang penilaian adiwiyata tingkat Kota Tangsel. Saat ini sedikitnya sudah ada 60 sekolah yang telah mendaftarkan diri mulai tingkat TK, SD /MI dan SMP/MTs, dan kemarin Rabu 12 Oktober 2022 di MI dan MTs Jamiyyatul Khair Ciputat Timur.
Kasi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, Deniwati, mengatakan saat ini sedang gencar melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah. Sebagai tindak lanjut atas beberapa waktu lalu mengadakan kegiatan di Balai Kota Tangsel yang melibatkan sekolah-sekolah.
“Saya habis pembinaan ke sekolah-sekolah, untuk menindaklanjuti kegiatan sosialisasi yang kemaren di pemkot. Dalam rangka untuk persiapan penilaian adiwiyata tingkat Kota Tangsel,” ujarnya.
Tahap selanjutnya setelah sosialisasi adalah pendaftaran. Setelah dilakukan pendaftaran dilanjut dengan pembinaan.
“Dimana prosesnya diawali dengan pendaftaran peserta dari masing-masing sekolah untuk ikut ke dalam penilaian calon sekolah adiwiyata tingkat kota. Kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi, pembinaan. Baru nanti ke tahap penilaian,” tambah ia.
Dari sosialisasi ke sekolah-sekolah, rupanya pihak sekolah mayoritas cukup bersemangat. Mereka ingin sekali sekolahnya mendapat penghargaan adiwiyata tingkat Kota Tangsel. Memang ini tidak mudah. Butuh perjuangan dan kerja keras, bersama. Tidak personal. Namun harus kolektif.
“Kepala sekolah dan ketua yayasannya, guru-gurunya banyak yang hadir pada antusias untuk mengikuti pembinaan karena mereka ingin sekolahnya menjadi adiwiyata tingkat kota. Adapun pembinaan berlangsung dari 10-20 Oktober keliling ke tiap sekolah,” bebernya.
Dijelaskan, saat ini sekolah yang mendaftar cukup banyak. Mereka sangat optimis sekolahannya bakal mendapatkan nilai baik sehingga layak mendapatkan penghargaan. Adiwiyata ini bukan perlombaan tapi lebih pada penilaian dalam mewujudkan sekolah yang peduli pada lingkungan yang asri dan nyaman untuk para siswa.
“Yang sudah mendaftar kemarin ada 60 sekolah terdiri dari TK, SD /MI dan SMP/MTs. Adiwiyata bukan perlombaan , tapi dilakukan penilaian untuk mendapatkan penghargaan. Ketika nilainya bagus , minimal nilai untuk tingkat kota Min 70,” ia merinci.
Adapun indikator penilaian, meliputi kebersihan, keindahan, serta kerindangan. Sementara itu untuk tim penilai tingkat kota adalah orang-orang yang ditunjuk berdasarkan SK walikota. Rata-rata orangnya terdiri dari sekolah yang sudah mendapatkan adiwiyata tingkat nasional dan mandiri.
“Adapun tingkatan adiwiyata ada empat. Pertama adiwiyata tingkat kota, kedua adiwiyata tingkat provinsi, dan ketiga adiwiyata tingkat nasional serta adiwiyata tingkat mandiri,” tutupnya. (red).
