back to top
HARIANRAKYAT.ID Mengucapkan Selamat Hari PAHLAWAN "Teladani Pahlawanmu Cintai Negerimu
HARIANRAKYAT.ID Mengucapkan Selamat memperingati hari PAHLAWAN "Teladani Pahlawanmu Cintai Negerimu
BerandaTangerang RayaEmpat Titik Kemacetan di Tangsel Jadi Bahasan Rakor Forum Lalin Dinas Perhubungan 

Empat Titik Kemacetan di Tangsel Jadi Bahasan Rakor Forum Lalin Dinas Perhubungan 

HARIANRAKYAT.ID, KOTA TANGSEL Dinas Perhubungan Kota Tangsel mengadakan Rapat Koordinasi Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dengan melibatkan berbagai unsur. Berlangsung di Rumah Makan Kampung Anggrek, Buaran, Serpong Kota Tangsel, Rabu (13/9/2023).

Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangsel H Chaerudin menyampaikan dalam upaya membuat kenyamanan pengendara di wilayah Kota Tangsel perlu secara intens melakukan kajian. Salah satunya dengan menggelar Forum Koordinasi Lalu Lintas. Ada empat titik yang menjadi pembahasan.

“Kami melakukan Forum Lalin di mana melihat fenomena terjadinya kemacetan yang luar biasa. Ada beberapa titik kemacetan untuk bersama-sama membahas masalah itu, seperti di Rawabuntu. Dan kami mengadakan Forum Lalin terus menerus tidak akan bosan,” ujar mantan Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangsel.

Lanjut ia, Kota Tangsel dengan volume kendaraan begitu tinggi, dilatarbelakangi tipologi wilayah Tangsel bergandengan langsung dengan kota-kota lain, seperti  Kota Depok, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang, termasuk dengan DKI Jakarta. Tentu kemacetan akan terjadi di mana-mana. Tapi bagaimana bisa mengatasi persoalan kemacetan.

“Pada intinya Rakor ini untuk menemukan solusi terbaik yang dihadiri berbagai komponen masyarakat. Kesepakatan ini akan diangkat dalam menyelesaikan problem pada empat titik itu, maunya seperti apa,” tambah ia di dampingi Sekretaris Dishub H Ika.

Nampak hadir  Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), perwakilan  UIN Jakarta, PT KAI, tokoh masyarakat Ciputat Timur H Suryadi Nian, perwakilan  kecamatan, perwakilan kelurahan, Sema UIN Jakarta, Satlantas Polresta Kota Tangsel dan Satpol PP serta BSD.

Lanjut mantan Kadispora beberapa titik yang difokuskan pada rlRakor, seperti dibukanya U Trun depan Cluster Pavilion, BSD tepatnya Jalan Raya Rawabuntu, Serpong. Sebelumnya  putaran di depan SPBU, tak jauh dari lokasi putaran ini, dibuka. Namun akhirnya ditutup karena dianggap tidak ideal  sejak beberapa bulan lalu.

“Tapi oleh kami U Trun itu dibuka kembali atas desakan pengguna jalan. Kedua, sepanjang ruas Jalan Ciater Raya juga dibahas apakah ditutup atau memang tetap dibuka untuk beberapa titik U Trurn. Ketiga Jalan Letjen Soetopo tepatnya Pasar Modern BSD. Di lokasi ini setiap hari aktivitas warga hilir mudik menyebrang. Sementara belum disediakan fasilitas pendukung. Tentu ini berbahaya,”  tegasnya di apit Kabid Lalu Lintas Dishub H Saidun.

Keempat soal U Trun Jalan Ir Juanda Ciputat tepatnya di depan UIN Jakarta yang mana sebelumnya dibuka, namun akhirnya ditutup seiring dengan penerapan lampu merah simpang Kampung Utara. Kendati lampu merah Kampung Utan tidak difungsikan akibat terlalu krodit, U Trun depan UIN Jakarta tetap ditutup untuk menghindari kemacetan. Namun Dishub membuka kelonggaran jika ada pejabat tinggi hendak ke UIn putaran bisa dibuka sementara.

“Kami selain melakukan penerapan kebijakan-kebijakan yang diambil dari hasil Rakor seperti ini. Serta  menerjunkan 265 anggota yang bekerja dari pagi hingga malam. Mereka secara bergantian mengurai titik kemacetan yang tersebar di wilayah Kota Tangsel. Semata-mata agar pengguna jalan merasakan kenyamanan dan kelancaran,” ia membeberkan.

Sementara itu, Ketua Senat Mahasiswa (SEMA) UIN Jakarta Muhammad Fadhil Bilad dalam forum itu menyampaikan U-trun UIN Jakarta ditutup maka mahasiswa kesulitan untuk menempuh jarak dengan kampus. Meski memang semua kebijakan tidak bisa memuaskan semua pihak. Namun dirinya berharap bahwa pendapatnya juga perlu dihargai dengan tidak sepakat soal penutupan.

“Kami menyampaikan perwakilan dari belasan ribu mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta  bahwa kebijakan penutupan putaran sangat merugikan kami. Karena harus memutar balik di kolong flyover Ciputat yang dapat memperlambat waktu bisa 30 puluh menit,” ujarnya.

Kepala Seksi Pemeliharaan Prasarana Dishub Tangsel Fiqa Pramana mengharapkan kesadaran bersama semua pihak, utamanya pihak kampus UIN, mahasiswa dan Civitas Akademika bahwa penutupan U Trun bukan kepentingan Dishub, tapi ini berbicara soal mengatasi kemacetan, terlebih jalan tesebut bukan milik Pemkot Tangsel tapi jalan nasional yang ditangani BPTJ.

“Kami mengharapkan pengertian mahasiswa dan Civitas Akademika atau Rumah Sakit UIN mohon keikhlasannya. Memang sangat sulit memecahkan problem Jalan Ir Juanda. Maka kami mohon kesediaannya merubah habbit dengan memutar di pasar Ciputat. Demi kepentingan umum,” ujarnya. (din).

Tinggalkan Pesan

- Advertisement -spot_img
Komentar Terbaru
Must Read
- Advertisement -
Related News