Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar Pembinaan Sekolah Adiwiyata. Dihadiri 145 peserta dari tingkat SMP hingga SMA, di Soll Marina Hotel, Serpong Utara, Rabu (6/3/2024).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan, Wahyunoto Lukman, menyampaikan agar seluruh peserta yang hadir dalam pembinaan untuk selalu berkomunikasi dengan tim pembina dan tim penilai Kota Tangsel.
“Karena bapak dan ibu yang hadir di sini adalah perwakilan sekolah yang menjadi atau calon-calon untuk dilakukan penilain baik tingkat kota, provinsi maupun nasional serta mandiri,” ujarnya.
Pihaknya berharap agar informasi soal pengolahan sampah dapat dilakukan baik dari rumah maupun lingkungan sekolah. Dengan tujuan sampah-sampah yang dihasilkan setiap hari tidak semua dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). Kuncinya adalah dilakukan pemilahan.
“Hingga saat ini pemerintah terus berusaha melakukan kerjasama pengolahan sampah dan juga melakukan teknologi berkaitan dengan pengolahan sampah yang ada di Tangsel,” tambah ia.
Kembali disampaikan pada prinsipnya pemerintah meminta bantuan masyarakat untuk berkiprah dalam pengolahan lingkungan secara umum agar bumi ini dapat diwariskan kepada anak cucu kedepan.
Ketua Forum Adiwiyata Kota Tangsel Raden Roro Truetami Ajeng Soediutomo menyampaikan dengan Adiwiyata tentunya banyak ilmu yang dapat diserap untuk diaplikasikan dalam kegiatan sehari-hari.
“Gaya hidup itu sangat penting. Kita dituntut tidak hanya memiliki ilmu, tapi perlu memperhatikan gaya hidup diri kita sendiri. Misalnya mulai bersih-bersih halaman di sekitar lingkungan tempat tinggal dan seterusnya,” pesannya.
Termasuk juga mulai melakukan aktivitas pemilahan sampah. Penting sekali dari sekarang. Selain memberikan ilmu, gerakan pilah sampah dapat dipraktikkan untuk anak didik sehingga mereka juga dapat menerapkan di lingkungan sekolah dan rumah.
“Memang susah tapi kenapa tidak dicoba. Kita tidak lagi menyalahkan keadaan dan orang lain, tapi harus memulai diri sendiri bersama-sama mengurangi sampah di lingkungan sekolah dan rumah,” tegasnya.
Bahwa, adiwiyata harus dimulai dari gaya hidup positif bagi semua orang. Jangan sampai selalu diingatkan. Sehingga berdampak kepada anak keturunan di masa depan.
Sementara itu, Kepala Bidang Tata Lingkungan, Doni Herawan menyampaikan pada hari ini melakukan pembinaan sekolah Adiwiyata Tingkat Kota Tangsel dilaksanakan selama sehari. Peserta berjumlah 145 orang, berasal dari 21 peserta pembina dan penilaian, 57 yang sudah lolos tingkat kota.
“Juga 52 sekolah yang akan dilanjutkan ke provinsi, 30 calon adiwiyata tingkat provinsi dan 13 calon adiwiyata tingkat nasional serta 6 calon sekolah adiwiyata tingkat mandiri,” ujarnya selaku panitia acara.
Turut hadir Kepala Bidang Pembinaan SD, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel Didin Sihabudin menyampaikan program adiwiyata sekolah memberikan dampak yang baik.
“Kami di Tangsel mengeluarkan muatan kurikulum lokal (mulok) soal pendidikan lingkungan. Tentu ada korelasi dengan sekolah Adiwiyata,” ujarnya.
Yang mana ada gerakan sekolah menyenangkan dan berharap getok tular terus berlanjut dari SD hingga ke SMP, Mts dan semuanya. Semoga bisa merambah sekolah se Tangsel, baik negeri dan swasta sehingga semua sekolah mampu memperoleh penghargaan.
“Tentu dengan pendidikan lingkungan, kami akan membagikan buku ke sekolah yang mana bagian dari Perwal muatan lokal mulai dari TIK, bahasa asing, termasuk lingkungan dan silat. Yang pasti kami tidak bisa berjalan sendiri kaitan dengan sekolah Adiwiyata maka perlu dibantu DLH,” ujar Didin. (adv).
BalasTeruskanTambahkan reaksi |