CIPUTAT – Sayembara desain kawasan Bundaran Maruga yang diadakan Pemkot Tangsel, memasuki tahap akhir penjurian.
Proses penjurian tahap II ini, dilakukan secara terbuka. Berlangsung di Ruang Blandongan, Puspemkot Tangsel.
Terdapat lima finalis dengan karya terbaik yang lolos dari tahapan sebelumnya. Kelimanya, kini harus mempresentasikan karyanya tersebut di hadapan para dewan juri.
Sementara tahap penjurian, dilakukan oleh kedua dewan juri kehormatan, yakni Walikota Tangsel, Benyamin Davnie dan Wakil Walikota Tangsel, Pilar Saga Ichsan.
Serta dewan juri profesional yang terdiri dari Arsitek Profesional Tanah Air, Yori Antar dan Budi Pradono, Juri Akademisi, Bachtiar Fauzy, Juri dari IAI Provinsi Banten, Viernanda Yoga Pribadi, dan terakhir Juri Budayawan asli Tangsel, Ridwan Saidi.
Setelah penjurian yang panjang, diraih pemenang sayembara desain kawasan Bundaran Maruga.
Juara 1 diraih oleh SDBM-0064 dengan judul karya Blandongan Kota, juara ke-2 dengan nomor SDBM-0097 dengan judul karya Selendang Mayang. Untuk juara ke-3 diraih SDBM-0078 dengan judul Serambi Anggrek.
Sedangkan untuk harapan 1, dengan nomor peserta SDBM 0059 Jentera Jumantara. Dan harapan ke-2 diraih oleh SDBM-0008 dengan judul karya Tarian Kebersamaan.
Walikota Tangsel Benyamin Davnie mengungkapkan, kelima finalis yang lolos hingga tahap ini merupakan peserta dengan karya yang terbaik.
Bagi Benyamin, seluruh finalis adalah pemenang atas sayembara ini.
“Mereka telah melewati rangkaian seleksi yang ketat, baik administrasi ataupun karya,” ungkap Benyamin.
Orang nomor satu di Tangsel itu mengapresiasi seluruh karya dan peserta yang telah berpartisipasi dalam perhelatan sayembara ini.
“Tidak hanya lima karya finalis saja, namun 24 karya lainnya yang telah menuangkan segala ide, konsep, dan gagasan desain bangunan Bundaran Maruga untuk menjadi salah satu etalase kota yang dapat mencitrakan Tangsel sebagai kota yang cerdas, modern dan religius, yang menjadi pusat dunia perdagangan dan jasa,” terangnya.
Sayembara ini, kata Benyamin, merupakan implementasi yang dilakukan guna mewujudkan kota yang cantik.
“Bundaran Maruga akan kita jadikan landmark, jadi tempat nongkrong anak-anak muda, dan sebagainya. Sehingga ke depan diharapkan Tangsel sebagai kota baru. Bukan Bunderan Maruga saja, hasil karya lainnya akan kami terapkan, aplikasikan,” tuturnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangsel, Wahyunoto Lukman mengatakan, sebelum terkumpul menjadi lima finalis pada akhir penjurian ini, terdapat sederet tahapan yang telah dilalui para peserta.
“Jumlah peserta aktif yang mendaftar ada sebanyak 108 peserta terhitung sampai tanggal 2 september 2022 pukul 23.59 WIB. Lalu jumlah peserta yang mengumpulkan karya, baik soft file dan hard file secara lengkap sebanyak 29 peserta yang masing-masing mengirimkan empat lembar gambar ukuran A1, berikut juga video animasi karya masing-masing terhitung sampai dengan 18 September 2022,” papar Wahyu.
Tahapan terus berlanjut hingga penyeleksian administrasi pada 19-21 September 2022 di Kantor Dinas Lingkungan Hidup oleh panitia gabungan.
“Lalu tanggal 22-24 September telah dilaksanakan penjurian tahap 1 secara tertutup oleh lima dewan juri profesional untuk menentukan dan memperoleh lima finalis yang masuk dalam penjurian tahap dua atau secara terbuka pada hari ini. Pengumuman para finalis dilaksanakan pada hari Sabtu 25 September melalui website sayembara dan media sosial,” lanjut Wahyu.
Ia berharap, sayembara ini dapat menghasilkan karya desain yang ciamik dan diterima oleh masyarakat. Sehingga, ke depan bangunan kawasan Bunderan Maruga dapat menjadi ikon kebanggaan warga Tangsel
“Kita mencari konsep desain yang ideal bagi Kota Tangsel, khususnya kawasan Bundaran Maruga yang menjadi ikon dan ke depan menjadi pusat pemerintahan Kota Tangsel,” harapnya
Sementara, Direktur PT. Propan Raya, Yuwono Imanto sebagai pihak pelaksana teknis, menuturkan bahwa sayembara Bundaran Maruga yang diinisiasi oleh Pemkot Tangsel ini menjadi yang paling spesial dan memiliki nilai yang tinggi.
Termasuk jika dibandingkan sederet sayembara yang telah dijalankan selama ini.
“Bagi kami, sayembara ini walaupun scopenya bukan kementerian, tetapi punya nilai yang istimewa, karena sayembaranya ini adalah sayembara kawasan. Ini yang luar biasa,” katanya. (red).