back to top
HARIANRAKYAT.ID Mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 79 "Nusantara Baru Indonesia Maju
HARIANRAKYAT.ID Mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 79 "Nusantara Baru Indonesia Maju
BerandaBeritaPedagang Pasar Koja Baru Manfaatkan Biodigester, DLH DKI Jakarta Apresiasi

Pedagang Pasar Koja Baru Manfaatkan Biodigester, DLH DKI Jakarta Apresiasi

HARIANRAKYAT.ID, JAKARTA – Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta meninjauan fasilitas pengelolaan sampah di Pasar Koja Baru menjadi biodigester yang dapat digunakan oleh pedagang, berlangsung Rabu, (6/3/2024) di Jalan Kramat Jaya, Tugu Utara, Koja.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, Pasar Koja Baru sudah melakukan pengelolaan sampah khususnya sampah sisa makanan pengunjung. Sampah itu dikumpulkan termasuk sampah organik ada yang menjadi kompos dan ada yang menjadi biogas yang dapat digunakan oleh para pedagang untuk memasak.

“Jadi mereka bisa memanfaatkan biogas ini dan membantu pedagang dalam perekonomiannya, meski bukan hal baru tapi saya sangat mengapresiasikan ini. Kalo bisa diterapkan ke seluruh pasar di Jakarta,” jelas Asep Kuswanto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup saat meninjau dalam rangkaian Launching dan Sosialisasi Gerakan Guna Ulang Kantong Spunbond.

Biodigester adalah sebuah sistem pengolahan limbah organik yang menggunakan proses biologi untuk mengurai bahan organik menjadi gas metana dan limbah cair yang lebih ramah lingkungan. Biodigester umumnya digunakan untuk mengolah limbah organik dari dapur, kotoran hewan ternak, atau limbah organik lainnya secara efisien dan ramah lingkungan.

“Tujuan utama dari biodigester ini mengelola sampah organik atau non organik biasa disebut sebagai Material Lanjutan Organik (MLO) merupakan sampah-sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi. Ini juga dibuat agar dapat berkontribusi dalam Enhanced Nationally Contributions (NDC) atau Kontribusi yang ditentukan secara Nasional,” ujar tim biodigester Pasar Koja Baru.

Kontribusi yang Ditentukan Secara Nasional (NDC), dalam konteks Indonesia, Presiden Jokowi berperan dalam mengumumkan atau memperbarui kontribusi yang ditentukan secara nasional sebagai bagian dari upaya Indonesia untuk memenuhi kewajibannya di bawah Perjanjian Paris.

Pengelolaan Instalasi Biodigester di Pasar Jaya Koja dalam Periode Agustus 2023-5 Maret 2024 telah mengelola 8745,65 kg MLO (Material Lanjutan Organik), menghasilkan 245,97 m3 Gas Metana, dan mereduksi emisi sebanyak 10,5 tCO2e yang setara dengan 165 pohon dalam 1 tahun, emisi 4300 liter bensin dan perjalanan 41038 km kendaraan beroda 4.

“Alat biodiesel kami ini dapat berkontribusi langsung dengan pembuangan emisi karbon di dalam negeri kita. Dengan menangkap gas metana yang dihasilkan dari komposisi bahan-bahan organik yang kita ubah menjadi biogas dalam bentuk gas metana yang dapat digunakan kembali oleh para pedagang,” tutupnya. (bil).

BalasTeruskanTambahkan reaksi

Tinggalkan Pesan

- Advertisement -spot_img
Komentar Terbaru
Must Read
Related News