KOTA TANGSEL -MTQ Tangsel sebagai miniatur tingkat nasional bahkan internasional. Hal ini sejalan dengan banyak dewan juri berasal dari MTQ Nasional bahkan ada beberapa yang internasional.
Hal itu ungkapkan Harian LPTQ Provinsi Banten, Prof H. A. Tholabi Kharlie saat menyampaikan materi tentang beberapa catatan seputar perhatikan MTQ dan STQ saat orientasi dewan hakim di Syahida Inn, Ciputat Timur Kota Tangsel.
“MTQ Tangsel miniatur MTQ internasional dilihat dari dewan hakim yang sudah menjadi juri nasional,” ujarnya, Rabu 8 Februari 2023.
Sosok yang digadang-gadang calon Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu, menceritakan berdasarkan kejadian pada MTQ tingkat Banten tahun 2022 lalu, Kota Tangsel buka juara umum. Kondisinya berbeda. Kabupaten kota lainnya semakin bersemangat.
“Sekarang kabupaten kota mampu merebut juara umum maka kompetisinya semakin seru di tingkat Banten. Sebelumnya selama 7 tahun mereka putus harapan. Tidak bersemangat. Namun setelah Tangsel tidak menjadi juara umum nuansa kompetisinya semakin seru,” kelakarnya.
Sementara itu Prof Jawahir Hedjazzie, mengatakan Musabaqah intinya ada pada bagian tafsir. Sama halnya dengan belajar Al Qur’an diawali dengan hafal, dibaca, ditulis dan dipahami serta ditafsirkan kemudian diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
” Jadi ketika sudah menjadi hafalatul Qur’an harus mampu mengamalkan dalam keseharian. Ruh dari Al Qur’an adalah pemahaman Al Qur’an. Dan tafsir Al Qur’an menjadi fiqih Al Qur’an sehingga bisa diimplementasikan,” tambah ia.
Mengaplikasikan tafsir Al Qur’an yang ditafsir oleh para mufasir. Semata-mata menafsirkan karena Allah SWT. Jangan menafsirkan Al Qur’an karena kelompok, partai dan golongan.
Ketua LPTQ Tangsel KH Sobron Zayyan menyampaikan ada banyak hal. Salah satunya soal penilaian bagi dewan hakim. Soal panjang dan pendeknya mahrojul huruf dan lain sebagainya. (red).