KOTA TANGSEL, HARIANRAKYAT.ID–
“Alhamdulillah syukur kepada Allah SWT atas anugerah, nikmat dan amanah yang harus saya emban. Semoga diberikan kemudahan, kelancaran dalam menjalani tugas sebagai abdi negara,” ujar Win Fadlianta
Win pejabat low profile itu telah menjabat sebagai Lurah Cirendeu, Ciputat Timur selama enam tahun sejak 2017 hingga awal pertengahan 2023.
Kini pria humoris mendapatkan amanah, naik jabatan atau promosi sebagai Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
“Manis asam garam selama menjabat lurah telah saya peroleh yang menjadikan seperti sekarang ini. Bersyukur banyak pengalaman di tengah masyarakat yang sangat berharga,” ujarnya.
Apa yang membuat dirinya tidak pernah membayangkan nikmat tiada tara adalah masyarakatnya sangat sayang pada dirinya.
Hal itu tentu tidak mudah dan diperoleh sekejap mata dan semudah membalikan telapak tangan.
Itu karena dilalui selama bertahun-tahun bergumul bersama masyarakat, mendampingi warga yang mengalami kesulitan, harus hadir jika ada persoalan dan harus hadir jika diundang warga saat hajatan.
“Termasuk saat masyarakat tengah mengalami musibah juga bersama jajaran kelurahan hadir. Semua waktu dan daya pikiran untuk masyarakat.
Itulah tugas yang harus dijalani oleh seorang lurah, kapanpun, siang atau malam,” tambah ia berbagi pengalaman.
Persiapan menapaki jabatan baru, ucap warga Pinang, Kota Tangerang itu, mengaku harus kerja tim, semua harus kompak dalam menjalankan tugas.
Win digantikan oleh Azis Zulfikar sebelumnya Sekretaris Kelurahan Pondok Cabe Ilir, Pamulang.
Soal kabar dirinya bakal naik jabatan, mengaku tidak pernah menyangka. Karena tidak ada kabar dari jauh-jauh hari. Bahkan info dari orang terdekatnya.
Menurutnya sangat mendadak. Baru dapat kabar pada Senin pagi sekitar pukul 06.00 WIB. “Mendadak dapat kabar pagi-pagi,” bebernya kagat.
Lanjut ia, capaian semua ini, tak lain selain ikhtiar juga doa yang selalu dipanjatkan kepada Allah SWT.
Semoga dengan diberikan amanah, tak membuatnya merasa jumawa, tapi lebih menunduk dan ingin selama menjalani hidup bisa bermanfaat bagi orang lain.
“Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Karena Batasan usia seseorang tidak lama. Maka untuk berbuat baik jangan ditunda.
Lakukan semampu kita. Bisa melalui pekerjaan, pikiran, harta yang kita punya, ilmu yang kita amalkan, di manapun, di lingkungan kerja, lingkungan tempat tinggal, keluarga, masyarakat dan sesama teman dan sanak family.
Sehingga setiap langkah kita bernilai ibadah. Dengan demikian, selain ibadah wajib, salat, puasa, zakat dan haji bagi yang mampu juga aktivitas ibadah, kita sehari-hari juga bernilai ibadah,” pesan Win. (din).