BOGOR- Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Forum Silaturahmi Ta’mir Masjid dan Musola Indonesia (Fahmi Tamami) Kota Tangsel melakukan aksi bakti sosial di bilangan Kabupaten Bogor. Berlangsung pada Sabtu-Minggu (23 -24/07).
Ketua MPC Fahmi Tamami Kota Tangsel Ustad A Firdaus Haqqi mengatakan, bantuan dikirim ke Desa Tapos 1, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor, dengan menempuh waktu sekitar 4 jam perjalan dari Pamulang Kota Tangsel hingga tiba di lokasi. Ada 200 pasang pakaian layak pakai serta alat bantu disabilitas, seperti kursi roda, dan tongkat penyangga jalan juga dilakukan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat.
“Penyuluhan kesehatan disampaikan langsung oleh Dr Ivan Renaldi, demikian disampaikan penyuluhan UMKM yang disampaikan oleh DR Muminto Arif, yang semuanya adalah dari Fahmi Tamami Kota Tangsel. Di samping itu dilakukan penyuluhan penguatan pengurus lembaga dan ke RT dan RW se Desa Tapos 1 oleh Drs A Ghozali Mukti,” ujarnya.
Kegiatan bakti sosial ini tak lain bertujuan menanamkan kepedulian seluruh pengurus Fahmi Tamami Kota Tangsel guna memberikan apa yang bisa diberikan kepada masyarakat dan umat bagi yang membutuhkan.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para donatur yang peduli kepada masyarakat di luar Kota Tangsel. Semua yang disalurkan sangat dibutuhkan masyarakat setempat. Insya Allah program ini akan berkesinambungan dan mudah-mudahan bermanfaat bagi masyarakat, supaya terus bisa menjalin silaturahmi,” ujarnya.
Niatan yang tulus dan mulia ini memang tidak mudah. Banyak tantangan, baik soal waktu dan persepsi orang. Tapi karena keyakinan begitu kuat. Akhirnya selama dua bulan lamanya dapat maksimal mengumpulkan berbagai bantuan yang rupanya sangat dibutuhkan masyarakat setempat. Di mana kondisi di sana rata-rata buruh tani tapi mereka tidak punya lahan, hanya sebagai pekerja. Sedangkan lahan sudah dikuasai orang-orang perkotaan.
“Pengumpulan bantuan selama dua bulan lamanya, baik jemput bola. Ada juga yang dikirim langsung ke Sekretariat Fahmi Tamami. Sedangkan pemilihan lokasi karena banyak sekali buruh tani. Mereka petani tapi sudah tidak memiliki lahan. Maka sangat minim sekali kehidupan mereka, jadi sangat miris. Maka sangat tempat kami memilih daerah itu,” beber ustad berambut gondrong itu.
Dirinya berkeyakinan masih sangat banyak orang yang mau berbuat baik, mau membantu kepada sesama. Tidak pamrih hanya semata-mata ingin bersedekah berbagi bersama dan meringankan beban orang lain. Berharap para donatur akan terus bertambah, sebab jika melihat di luar Tangsel khususnya yang wilayah-wilayah banyak buruh tani, sangat layak untuk dibantu.
“Orang dermawan bertebaran, terpenting ada wadahnya kemudian disalurkan kepada yang membutuhkan. Baik yang menerima dan memberi ada rasa bahagia. Itulah makna ikhlas. Ikhlas bukan saja saat memberikan sesuatu kepada kepada orang lain. Tapi ikhlas juga bagi warga yang menerima bantuan. Mereka tersenyum bahagia, itu karena ikhlas, bersyukur atas nikmat dan rizki dari Allah SWT,” tutupnya. (red).