HARIANRAKYAT.ID-KABUPATEN KEDIRI, Secara turun temurun, kirab budaya kebur ubalan dari hasil bumi di Desa Jarak, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri tetap lestari. Lokasinya berada di sumber mata air obalan, pada Sabtu (5/8/2023).
Kepala Desa Jarak, Moh Toha menceritakan kirab gunungan hasil bumi sebagai wujud rasa syukur dan sedekah warga serta kelompok tani Desa Jarak. Melalui acara adat kebur ubalan, mengandung makana untuk membersihkan kolam dari sumber ubalan yang ada di sini.
“Ritual ini dilaksanakan setahun sekali setiap bulan suro. Karena kebetulan hari ini bersamaan dengan Agustusan, maka kita rangkai menjadi satu dengan pameran dan bazar UMKM selama dua hari,” tuturnya.
Dikirab gunungan sedekah bumi berisi bermacam-macam hasil pertanian. Mulai dari palawija, kacang, labuh serta masih banyak jenis sayuran lainnya. Bahkan sebelum dilakukan kirab, diawali prosesi selamatan dengan harapan kirab dapat berjalan dengan selamat.
“Sedekah hasil bumi ini berasal dari satu desa. Untuk setiap RW membawa satu gunungan, dengan total 12 gunungan,” tambah ia.
Dengan niatan bersih-bersih kolam supaya sumbernya terus baik. Semakin lancar dan semakin besar untuk digunakan petani se Desa Jarak. Bahkan sumber ini dimanfaatkan oleh warga Kecamatan Plosoklaten dan Gurah, sampai Simpang Lima Gumul (SLG) Kecamatan Gurah.
“Harapannya sumber tetap besar warga Desa Jarak tidak kekurangan air lagi. Dan air sungainya tetap bersih, terjaga dengan baik,” doanya.
Dijelaskan mengapa air tetap jernih hingga kini. Karena ada larangan membuang sampah di sungai yang bersumber dari pegunungan. Jika tidak dirawat, air akan mudah kotor.
Salah satu warga Kayonan, Plosoklaten Sundari (45) merasa senang dengan adanya bersih desa.
“Tadi ikut berebut hasil bumi, dapatnya kacang panjang, labu, jagung dan banyak lagi. Rencananya mau dimasak. Harapnya mudah-mudahan tahun depan lebih banyak lagi gunungan hasil buminya,” tutupnya senang. (lik).