KOTA TANGSEL– Warga Kelurahan Jurang Mangu Timur, Pondok Aren Kota Tangsel diharapkan tetap optimis dalam mengusulkan program pembangunan melalui Musrenbang. Kendati tidak semua usulan diakomodir, ada F1 dan F21.
Camat Pondok Aren Hendra kepada masyarakat harus optimis, apa yang diusulkan dalam forum Musrenbang bakalan direalisasikan, meski anggaran masih terbatas. “Dan harus bersabar yang penting tahun 2022 yang lalu, kebutuhan yang skala prioritas sudah dilaksanakan,” tegasnya, Kamis 12 Januari 2023.
Menurutnya ada dua cara, apabila usulan belum bisa diakomodir, perwakilan dari DPRD bisa memberikan alternatif melalui aspirasi masyarakat melalui dewan ketika masa reses sudah berjalan di tahun 2023. Pelaksanaan Musrenbang di kelurahan ini sangat penting dalam merencanakan, segala kebutuhan masyarakat dan berharap bisa direalisasikan.
“Dengan dilaksanakannya Musrenbang ini, saya sangat berharap seluruh aspirasi masyarakat akan terkawal, sehingga target dan sasaran Pemerintah juga selaras. Tak kalah penting menjalin komunikasi dan kompak, ibarat sebuah teamwork,” ujarnya.
Hendra menjelaskan, “Untuk tahun 2024 mendatang masih fokus pada peningkatan produktivitas untuk transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Saya harap usulan yang disampaikan benar-benar mengacu pada kondisi nyata objek fasilitas umum, agar nantinya bisa masuk dalam usulan prioritas,” ujarnya.
Dirinya berharap, kepada peserta agar dapat memanfaatkan Musrenbang ini dengan sebaik-baiknya, sehingga menghasilkan usulan prioritas program dan kegiatan yang mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Lurah Jurang Mangu Timur Kamaluddin menjelaskan, bahwa Musrenbang saat ini merupakan usulan untuk tahun 2024, bukan tahun 2023.
“Masih banyak, yang masih belum paham,sudah diajukan namun belum tahun ini belum terlaksana. dilaksanakan, sehingga harus dijelaskan, agar masyarakat melalui perwakilan paham,” ujarnya.
Diketahui Musrenbang di 11 Kelurahan di Pondok Aren, masih terus berjalan sesuai dengan jadwal. Sedangkan usulan- usulan masih didominasi kebutuhan infrastruktur (fisik) 60 persen dan non fisik 40 persen, rata rata setiap Kelurahan menerima Pagu Anggaran sekitar 2 Milyar lebih. (red).