HARIANRAKYAT.ID, KOTA KEDIRI-Pelepasan jemaah haji Kota Kediri Tahun 1444 H / 2023 M di Ruang Joyoboyo, Senin 22 Mei 2023. Kloter 32 asal Kota Kediri, dijadwalkan berangkat pada 4 Juni 2023 mendatang.
Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar menitipkan beberapa pesan kepada calon jemaah haji yang akan berangkat ke Tanah Suci.
“Sebuah kebanggan dan kebahagiaan bagi saya bisa menerima calon tamu Allah SWT di sini. Luar biasa sekali rasanya bisa bertemu dengan panjenengan,” ucapnya.
Dirinya berharap jemaah yang muda selalu membantu dan menjaga jemaah yang tua. Apalagi perkiraan suhu di sana mencapai 50 derajat. Kebutuhan cairan harus terus dipenuhi untuk menjaga kesehatan.
“Oleh sebab itu, harus mempersiapkan semua dengan baik. Lalu kalau ada yang harus mengkonsumsi obat tertentu silahkan dibawa. Tolong yang muda bantu yang senior,” pintanya.
Untuk semua Jemaah, agar selalu mengikuti instruksi dari perwakilan Pemerintah Indonesia selama di sana. Sudah banyak contoh kejadian jemaah yang tersesat ataupun terpisah rombongan karena tidak mengikuti instruksi yang ada. Instruksi yang dibuat tentu sudah melalui berbagai pertimbangan yang matang.
“Saya mohon tidak melepas gelang karena tanda panjenengan haji secara legal. Kami mendoakan yang terbaik pabi panjenengan, agar diberi kemudahan melaksanakan ibadah haji. Doakan Kota Kediri, masyarakat dan pemerintah,” imbuh ia.
Untuk diketahui, jemaah calon haji Kota Kediri ini tergabung dalam kloter 32. Dijadwalkan akan berangkat ke Tanah Suci Mekkah pada 4 Juni dan kembali pada 16 Juli. Dari Kota Kediri, calon jemaah haji termuda bernama Muhammad Syifa Hilmi berusia 19 tahun dari Kelurahan Sukorame dan tertua bernama Munawar berusia 91 tahun asal Kelurahan Bawang.
Munawar calon jemaah haji tertua. Untuk dapat berangkat ke tanah suci Munawar mendaftar sejak tahun 2016 bersama istri. Namun saat ini yang bisa berangkat ke Tanah Suci hanya dirinya saja.
“Alhamdulillah bersyukur bisa menunaikan ibadah haji. Meskipun saya sendiri tidak bersama istri. Keberangkatan ini yang saya tunggu-tunggu,” turunnya haru.
Munawar menceritakan sebelumnya Ia menderita sakit di kaki, hingga tidak bisa berjalan. Dua bulan sebelum lebaran, Munawar harus dibantu alat penyangga untuk bisa berdiri dan berjalan. Namun ada keajaiban dimana pada hari lebaran, Munawar bisa berjalan kembali tanpa bantuan alat.
“Alhamdulillah ada keajaiban sehingga saya bisa berangkat ke Tanah Suci. Bahkan sekarang tidak ada sakit sama sekali di kaki saya,” imbuh ia.
Turut hadir KH. An’im Falahudin Mahrus, Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit, Kepala Kemenag Kota Kediri, Muhammad Qayyim, Kepala Satpol PP Kota Kediri, Eko Lukmono, Kepala Bagian Kesra, Ahmad Jainudin, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Herwin Zakiyah, dan tamu undangan. (lik).
 | BalasTeruskan |
