Dalam mewujudkan hasil optimal Program Green And Clean 2023, Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan menerjunkan tim penilai ke kecamatan, kelurahan dan ke lingkungan RT.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan, Wahyunoto Lukman melalui Kepala Bidang Tata Lingkungan, Doni Herawan dan Kasi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, Deniwati. Deniwati melakukan penilaian secara detail. Ia menyampaikan beberapa indikator.
“Beberapa komponen yang dinilai meliputi aspek partisipasi masyarakat. Aspek ini sangat penting untuk mengetahui berapa jumlah warga yang terlibat dan menyempatkan diri untuk hadir dalam membersihkan lingkungan dengan menunjukan dokumentasi kegiatan,” ujarnya.
Termasuk juga mendata berapa jumlah warga yang secara sukarela dan swadaya mengumpulkan dana atau bentuk bantuan lainnya untuk mendukung kebersihan lingkungannya ditunjukan dengan daftar sumbengan warga.

“Serta berapa jumlah warga yang terlibat dan menyempatkan diri untuk hadir dalam membangun Lingkungan Paling Hijau/Asri yang ditunjukan melalui dokumentasi. Termasuk mengetahui jumlah warga yang terlibat dan menyempatkan diri untuk hadir dalam membangun Pengelolaan Lingkungan Terbaik yang ditunjukan dengan dokumentasi,” tambah ia.
Lebih rinci, mendata berapa jumlah warga yang terlibat dan menyempatkan diri untuk hadir dalam membangun Pengelolaan Sampah Terbaik yang ditunjukan dengan dokumentasi.
Tim juga menilai lingkungan paling asri meliputi, rata-rata jalan lingkungan ditanami tanaman hijau dan tanaman keras/tanaman buah-buahan serta pemanfaatan lingkungan /pekarangan rumah dengan ditanami tanaman sayuran dan buah-buah.
“Perlu adanya Ruang Terbuka Hijau / taman yang dibuat oleh warga,” beber ia.
Hal lain yang dinilai pada sisi lingkungan paling berbunga. Berikut komponen yang dinilai, rata-rata jalan lingkungan dihiasi/ditanami bunga, Keberadaan bunga / tanaman hias di setiap rumah, kreativitas penataan lingkungan berbunga, pagar halaman dengan menggunakan tanaman bunga (pagar hidup).

“Serta pengelolaan lingkungan paling terbaik meliputi, jalan utama, gang, drainase dan pagar. Taman bermain dan fasilitas umum, serta sampah sudah dibuang pada tempatnya. Penerangan jalan lingkungan, pemanfaatan pekarangan rumah (Apotik hidup, hidroponik), serta bebas dari buang air besar sembarangan,” ia merinci.
Bahkan soal pengolahan sampah terbaik meliputi juga dinilai, dengan kriteria, tempat pembuangan sampah terpilah, tempat penampungan sampah sementara, manajemen pengelolaan sampah dan bank sampah, ditunjukan adanya Struktur Organisasi Pengelolaan Bank Sampah.
“Terakhir adalah kelompok penggerak lingkungan terdiri dari komponen adanya kelompok pemuda penggerak lingkungan yang dibuktikan dengan legalitas formal/SK dari Lurah. Adanya aktivitas kelompok pemuda penggerak lingkungan dibuktikan dengan dokumentasi, dan kehadiran dan eksistensi kelompok pemuda penggerak lingkungan pada saat penilaian terbuka,” tutupnya. (adv).