TANGSEL-Kejaksaan Negeri (Kejari) Tangsel terus melakukan Program Jaksa Masuk Sekolah (JMS). Berkenaan dalam momen Hari Sumpah Pemuda, JMS diselenggarakan di SMK Sasmita Jaya, Pamulang pada Senin 31 Oktober 2022.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Tangsel, Silpia Rosalina mengatakan, program JMS hadir untuk memberikan kesadaran hukum sejak dini. Hal ini untuk mengantisipasi kenakalan remaja yang mana belakangan ini kerap terdengar di tengah masyarakat. Maka kehadiaran JMS sangat diperlukan sebagai edukasi hukum pada lingkungan sekolah.
“Jadi sejak dini mengerti masalah hukum. Selain memberikan motivasi untuk mencegah terjadi dekadensi moral atau pemrosotan moral,” ujarnya.
Dirinya mengingatkan kepada seluruh siswa SMK Sasmita Jaya terdapat Undang-undang Darurat mengenai kepemilikan senjata tajam dan akan dihukum selama 5 sampai 10 tahun penjara. Oleh sebab itu diharapkan para siswa memperhatikan dan berhati-hati, jangan sampai membawa sajam, karena selain membahayakan diri sendiri juga orang lain.
“Ingat peserta didik 15-17 tahun dianggap anak-anak. Namun jika sudah berusia 18 tahun maka sudah dianggap dewasa. Jika membawa sajam akan terkena UU darurat. Ancamannya 10 tahun dan jika setengah usia daripada itu maka 5 tahun hukumannya,” paparnya.
Untuk mensiasati hal negatif, peserta didik supaya mengisi waktu luang dengan kegiatan positif, sehingga bisa menjadi kebanggaan orang tua. Memang sudah semestinya, mereka mendapatkan pengarahan dan pembinaan, supaya tindakan yang membahayakan dapat dihindari.
“Tidak boleh membully dan lainnya. Harus perbanyak kegiatan positif. Jadilah generasi hebat yang membanggakan orang tua dan berguna bagi bangsa dan negara. Mari bersatu membangun bangsa dan selalu menjadi orang yang berguna,” imbuhnya.
Kepala SMK Sasmita Jaya 1 Supriyanti menambahkan mengapresiasi kegiatan JMS di sekolahnya. Dengan kegiatan JMS ini dapat memberikan pengarahan kepada para siswa agar lebih melek terhadap hukum, sehingga bisa memilih mana yang baik dan tidak.
“Saya berharap kegiatan JMS ini bisa berkelanjutan dalam mengatasi kenakalan remaja terutama dalam mengatasi tawuran pelajar,” tutupnya. (red).
