back to top
HARIANRAKYAT.ID Mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 79 "Nusantara Baru Indonesia Maju
HARIANRAKYAT.ID Mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 79 "Nusantara Baru Indonesia Maju
BerandaPendidikanSantri Kota Tangsel Ikut Serta Musabaqah Qiraatil Kutub Tingkat Nasional 2023

Santri Kota Tangsel Ikut Serta Musabaqah Qiraatil Kutub Tingkat Nasional 2023

KOTA TANGSEL, HARIANRAKYAT.ID– Santri Pondok Pesantren (Pontren) di Kota Tangsel siap mengikuti Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) tingkat Nasional tahun 2023. 

Rencana akan diadakan pada tanggal 10-17 Juli 2023, bertempat di Lamongan Jawa Timur.

 Rapat Koordinasi (Rakor) Seksi Pakis Kemenag Tangsel dengan Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Tangsel di aula kantor Kemenag Tangsel.

Rapat yang dipimpin oleh Kasi Pendidikan Agama Islam dan Keagamaan Islam (Pakis), Ade Sihabuddin,

dihadiri oleh Ketua FSPP Tangsel, KH. Suhada dan jajaran pengurus, dan mengundang perwakilan pimpinan Ponpes, antara lain KH. R. Syarif Rahmat,

KH. Agus Abdul Gofur, Muslihudin, Ucup Ridwan Saputra, Suhaimi Habibullah,  Ziyaul Haromaen, Zuhri Hambali, Husnul Aqib, dan Bahrudin.

Didampingi staf Pakis, Minhuda dan Irfan. Kasi Pakis, Ade Sihabuddin, mengatakan mekanisme seleksi diserahkan kepada FSPP Tangsel.

“Mengingat waktu pelaksanan, kita harus berpacu dengan waktu termasuk dalam hal pencarian dana.

Karena kita tahu bahwa baik dari Kemenag Pusat maupun Kanwil tidak ada anggaran.

Terlebih lagi kantor Kemenag Tangsel, tidak ada yang bisa dialokasikan karena memang tidak ada anggarannya,” jelasnya.

Mengenai tempat seleksi, KH. R. Syarif Rahmat yang merupakan pimpinan Ponpes Ummul Quro, Pondok Cabe, Tangsel, menyatakan siap menjadi tuan rumah.

“Insya Allah Ummul Qoro siap dijadikan tempat seleksi, tapi dengan catatan seluruh pimpinan Pondok Pesantren harus hadir,” tandasnya.

Disepakati karena waktunya sangat mendesak, maka akan segera dilakukan rekrutmen santri-santri potensial untuk dikirim ke MQK tingkat Nasional.

“Kita ini ingin memajukan Tangsel, lebih luas lagi memajukan Banten.

Oleh karena itu janganlah santri yang kita kirim merupakan santri cabutan, buat apa bagus kalau hasil dari cabutan, bukan santri asal Banten,” tandas Syarif Rahmat.

Sementara itu, Ketua FSPP Tangsel, Suhada, mengatakan bahwa yang terpenting adalah sistem seleksi santri peserta terlebih dahulu, persoalan dari mana dana nanti dibicarakan kemudian.

“Dari juknis yang ada, ada beberapa cabang lomba yang dipertandingkan, yaitu untuk marhalah dan kitab meliputi Fiqih, Nahwu, Akhlak, Tarikh untuk tingkat Ula.

Marhalah wustho meliputi Fiqih, Nahwu, Akhlak, Tarikh, Tafsir, Hadits, Usul Fiqh, dan Tauhid.

Dan untuk marhalah Ulya meliputi Fiqih, Nahwu, Akhlak, Tarikh, Tafsir, Ilmu Tafsir, Hadits, Ilmu Hadits, Usul Fiqh, Balaghoh, dan Tauhid,” terangnya.

Untuk itu, sambungnya, segera dilakukan seleksi di tingkat Pondok Pesantren, ambil peserta terbaik hasil dari seleksi final, kirim

dan serahkan ke Kanwil untuk dilakukan penunjukan ataupun di musobaqohkan antar wilayah. Kita tunggu keputusan dari Kanwil Kemenag Banten. (din).

Tinggalkan Pesan

- Advertisement -spot_img
Komentar Terbaru
Must Read
Related News