HARIANRAKYAT.ID-KOTA KEDIRI, Marak gesekan antar pesilat yang terjadi di berbagai daerah akhir – akhir ini, langsung direspon secara serius oleh Polsek Mojoroto, Polres Kediri Kota, Polda Jatim.
Sebagai seorang mantan atlit Nasional Bela Diri Judo, Kapolsek Mojoroto Kompol Mukhlason turut prihatin atas hal itu, apalagi polemik di akar rumput ini juga menimbulkan gangguan kamtibmas dan ketertiban umum di masyarakat.
Kapolsek Mojoroto Kompol Mukhlason yang hadir dan memimpin pengamanan ( PAM ) acara ujian kenaikan tingkat salah satu Perguruan Pencak Silat yang berlokasi di Masjid Al Muttaqin, pada Sabtu malam ( 14/1/2024) hingga Minggu dini hari. Ia menyampaikan beberapa nasehat penting tentang makna ‘ persaudaraan ‘ kepada para siswa yang sedang mengikuti ujian kenaikan tingkat.
“Setiap perguruan silat manapun tentu mengajarkan kebenaran dan bukan pembenaran juga pastinya ditanamkan filosofi belas kasih ( welas asih ) kepada sesama serta mengajarkan budhi pekerti, akhlaqul karimah,” pesannya kepada para pesilat yang sedang mengikuti ujian kenaikan tingkat.
Lanjut ia, sangat disayangkan bila seorang pesilat hanya menganggap seseorang itu sebagai saudara hanya karna satu perguruan, ini ironis. Dirinya juga menyayangkan tindakan anarkis para oknum pesilat yang seringkali melakukan perbuatan – perbuatan yang mengarah ke tindak pidana dan tak sedikit pula yang harus berurusan dengan hukum.
“Jangan sampai adek – adek ikut – ikutan perbuatan yang tak baik yang dilakukan oknum – oknum yang tidak bertanggung jawab. Gunakan massa remaja untuk hal positif dan produktif, salah satunya berlatih bela diri untuk menjadi atlit yang berprestasi, ini baru bisa dibanggakan!,” katanya menegaskan.
Bahkan yang sangat disayangkan dan harus pula menjadi perhatian bersama, adalah tindakan anarkis itu tak sedikit dilakukan oleh anak di bawah umur. Dirinya juga mengingatkan atribut perguruan pencak silat tatkala dikenakan di luar tempat latihan, misalnya dikenakan di ruas jalan raya, tidak menutup kemungkinan akan bertemu dengan oknum – oknum dari perguruan pencak silat lain bisa terjadi hal – hal yang berpotensi konflik fisik.
“Misalnya keributan karna terpancing tindakan provokatif dari salah satu pihak, bahkan hingga pertengkaran. Maka tak kalah penting, jangan memakai atribut perguruan pencak silat saat hendak latihan atau saat setelah latihan dan hendak pulang ke rumah,” lanjutnya. (din).