HARIANRAKYAT.ID, KOTA TANGSEL-Menabur benih kerukunan terus menerus dilakukan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Salah satunya dalam berbagai hal seperti kegiatan bedah buku, Sabtu 28 Oktober 2023 di Golden Jasmine Garden Vila Melati Mas, Serpong Utara, Kota Tangsel.
Ketua FKUB Kota Tangsel Dr. Drs. H. Fachruddin Zuhri M.Si mengatakan, dirinya konsisten pada komitmennya, dimana pernah berucap ke media jika sepenuhnya waktu yang ada diserahkan untuk mewujudkan kerukunan di tengah masyarakat.
“Sejak saya dikukuhkan Walikota menjadi Ketua FKUB, maka sejak itulah saya mewakafkan tenaga dan pikiran dengan sepenuhnya untuk kerukunan umat beragama terutama di Tangsel,” ujarnya.
Lanjut Dr. Fachruddin Zuhri, dalam kesempatan buku berjudul “Pijar Renung Pancar Relung”, karya Dr. Anil Dawan, M.Th jijabarkan dengan kata-kata yang memikat untuk dibaca, menjadikan buku setebal setebal 107 halaman ini menarik.
Dirinya juga memberikan pandangan pada penulis sekaligus karyanya itu. Jika kekaguman dan salut, atas bedah buku ini patut ia utarakan. Rasa hormat disampaikan di tengah intelektual muda yang moderasi beragama cukup bagus. Tak lupa Fachruddin menjelaskan sejak 2021 Indeks Kerukunan Umat Beragama (IKUB) dalam kategori baik 72,49%.
“Dan Tangsel berpeluang menerima Harmony Award. Yakni penghargaan tertinggi Kementerian Agama kepada Kepala Daerah dan FKUB yang bagus,” ia menjelaskan di hadapan para peserta.
Pada sisi lain Ketua FKUB Dr. H. Fachruddin mengatakan bahwa benih-benih kerukunan umat beragama harus ditabur dimana saja. Di seluruh ruang aspek kehidupan. Siapapun yang bergerak dan bekerja dalam rangka meningkatkan kapasitas, mempersembahkan karya mulia bagi kemaslahatan umat. Pasti akan sampai.
“Sebaliknya orang yang bekerja bukan untuk meningkatkan kapasitas berbuat mulia untuk umat dipastikan tak sampai,” pesannya.
Selaku pembedah, Pdt. Victor Rambeth Panggabean, aktivis sosial kemanusiaan dan akrab dengan Ormas Islam Muhammadiyah, menanggapi pesimisme milenial dalam dunia politik praktis, memberikan pencerahan dengan mengatakan tidak kebijakan yang ada tanpa proses politik. Sekedar contoh Undang-undang Ketenagakerjaan yang memberikan asuransi tidak hanya pekerja formal tetapi juga kepada pekerja informal.
“Jadi kaum milenial jangan anti politik. Jadi tidak ada kebijakan yang tanpa politik,” katanya yang juga sebagai penulis Buku Demokrasi Indonesia: Persimpangan Antara Pluralisme Agama.
Adapun sang penulis Dr. Anil Dawan, M.Th mengatakan buku yang dibedah ini menyajikan hasil dari pikiran yang jernih.
“Pijar Renung adalah pendar cahaya yang memijar dari suatu perenungan. Pancaran relung keluar dari relung hati dan pemikiran, dengan pemikiran dan nalar jernih,” tutur sang penulis. (din).