KOTA TANGSEL-Pemerintah melalui berbagai Lembaga terus menerus memberikan pemahaman pentingnya ideologi Pancasila dan UUD 1945. Hal ini ditempuh mengingat masih saja ada upaya pihak lain yang ingin mengacaukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Melalui Focus Group Discussion (FGD) Polres Tangsel dalam rangka Kontra Radikalisme dengan tajuk “Teroris Adalah musuh Kita Bersama” berlangsung pada Kamis 17 November 2022, di Gedung Polres Tangsel. Hadir narasumber Nasir Abas eks narapidana teroris, Divisi Humas Polda Metro Jaya, Kombes Hendra, Wakapolres Tangsel Kompol Yudi, dan Ketua FKUB Tangsel, Fachruddin Zuhri.
Nasir Abas menceritakan jika dirinya mulai direkrut sejak usia 15 tahun. Semasa aktif, sempat memiliki 34 paspor dengan nama berbeda-beda. Dalam perjalanannya, tidak tahu persis pada usia berapa dirinya memutuskan berhenti jadi teroris. Kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi sepenuh hati. Dan sejak itulah menjadi mitra pemerintah dalam upaya membasmi teroris.
Divisi Humas Polda Metro Jaya dan Polres Tangsel menghimbau kepada seluruh peserta FGD untuk meneruskan informasi yang diperoleh dalam kegiatan FGD kepada keluarga besar organisasinya masing-masing.
Ketua FKUB Kota Tangsel Fachruddin Zuhri sangat berkepentingan dengan kondusifitas wilayah hukum Tangsel. Pemkot Tangsel dan FKUB punya peluang mendapatkan harmony award. Penghargaan Kemenag RI kepada suatu wilayah yang kehidupan umat beragamanya baik dan kondusif.
“Terkait hal itu situasi dan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) menjadi sangat penting sebagai indikator kerukunan umat beragama yang harmonis,” ujarnya.
Turut hadir pengurus harian FKUB Ustadz HM. Taslim Islam, Andreas Darma Subhyakta Katolik, Pdt. Thomas Kartomo Kristen, Ida Ketut Ananta Hindu, Pandita Tjen Eddy Sastro Budha, dan Heriyanto Khonghucu.Â
Sementara itu Wakil Ketua Umum MUI KH. Hasan Mustofi dan Sekretaris MUI Tangsel Ustadz Aep Saepudin, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) diwakili oleh Ustadz Rafidi, dan beberapa perwakilan lainnya seperti PCNU, Pondok pesantren, dan ditambah utusan dari beberapa Pengurus rumah ibadah.
Indonesia hidup damai di atas Pondasi ideologi Pancasila, berdinding UUD 1945 sebagai rambu-rambu dalam proses bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Semuanya berproses dalam negara kesatuan republik Indonesia yang multikultur, budaya dan agama yang terlihat indah dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. (red).