back to top
HARIANRAKYAT.ID Mengucapkan Selamat menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1446 - 2025
HARIANRAKYAT.ID Mengucapkan Selamat menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1446 - 2025
BerandaNasionalPeran Jakarta Islamic Centre Tangani Stunting Berbasis Masjid

Peran Jakarta Islamic Centre Tangani Stunting Berbasis Masjid

HARIANRAKYAT.ID, JAKARTA – Dewan Masjid Indonesia (DMI) DKI Jakarta, Suku Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dan Kantor Kementerian Agama DKI Jakarta serta Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ) Jakarta Islamic Centre, mengadakan seminar Stunting. Berlangsung di Lobby Convention Hall Jakarta Islamic Centre, Jakarta Utara, Rabu, (31/7/2024).

Seminar dihadir 135 penyuluh, pengurus  masjid dan tenaga kesehatan posyandu. Dengan tajuk  “Peran Masjid dalam Melakukan Angka Stunting di DKI Jakarta”. 

Sekretaris Panitia, Divisi Infokom PPIJ JIC, Fanty mengatakan masjid memiliki banyak peran. Selain juga menjadi sarana ibadah, masjid juga menjadi sarana edukasi soal hidup sehat. Maka dalam kesempatan ini PPIJ mengadakan seminar soal stunting, dengan memberikan pemahaman dan langkah kedepan.

“Untuk penyuluh dan unsur masjid itu mewakili 5 kota se Jakarta, tapi untuk tenaga Kesehatan mewakili Jakarta utara saja dari 6 kecamatan dan ada 30 orang,” jelas .

Seminar stunting ini merupakan program nasional yang pertama kali diadakan di JIC oleh divisi infokom. 

“Karena kami membuat system, pusat informasi stunting berbasis masjid ada di web kami, sub domainnya ada infomasi tentang stunting,”lanjutnya.

Kepala Sub Divisi Informasi dan Komunikasi PPIJ, Paimun Abdul Karim, mengucapkan terima kasih atas kesempatan dan kehadiran dalam acara seminar ini.

“Ini acara dari PPIJ dalam mensukseskan program unggulan PJ Gubernur untuk mengentaskan beberapa persoalan di DKI Jakarta, ada persoalan stunting, bullying, dan penangan masalah anak-anak. Hari ini bagaimana peran masjid untuk menangani peran stunting di Jakarta, bagi JIC atau PPIJ ini merupakan program untuk bagaimana mengkoordinasikan masjid-masjid di Jakarta bahwa masjid juga melakukan program itu, penyuluh juga sudah melaksanakannya,” lanjutnya.

Sebagai pusat pengkaji dan mengembangkan program-program dari DMI, JIC atau PPIJ bisa mengkolaborasikan, menghubungkan dan mendata masjid yang sudah menjalankan program stunting ini dan penyuluh yang sudah bekerja.

“DMI punya program misalnya mereka punya program makan siang gratis, ada jumat berkah, dan ada pengajian-pengajian. Tidak hanya bantuan fisik dalam bentuk makanan langsung tapi memberikan wawasan, karena bagaimanapun ibu-ibu yang baru mau menikah perlu diberikan pemahaman stunting kemudian anak-anak juga diberi asupan gizi, dan juga kehidupan yang sehat.,” jelas ia.

Paiman menambahkan, jika dari zaman orde baru hingga saat ini, program pemerintah selalu melibatkan kalangan ulama atau tokoh masyarakat.

“Nah, kita liat masjid sudah berbuat dan penyuluh juga, kami sebagai pusat kajian hanya mengkolaborasikan dalam bentuk system penanganan stunting berbentuk masjid,” ujarnya.

Terdapat 4 unsur yang dilibatkan, Dinas Pendidikan,  Masjid, ada Kantor Kementrian Agama DKI, dan PPIJ. Tujuannya membuat sistem infomasinya agar bisa memantau perkembangan dan penanganan stunting di DKI Jakarta. 

“Harapannya dapat berperan untuk menekankan stunting karena ini harus program bersama tidak bisa program sendiri. Tapi harus berkolaborasi antara lembaga agama,” tutupnya. (bil).

Tinggalkan Pesan

- Advertisement -spot_img
Komentar Terbaru
Must Read
Related News