HARIANRAKYAT.ID KOTA TANGSEL– Komitmen Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dalam mewujudkan ketahanan pangan menarik perhatian negeri jiran.
Rombongan dari Malaysia meninjau Program RW Mantap (Rukun Warga Mandiri Tahan Pangan) di Kelompok Wanita Tani (KWT) Griya Tanam 09 Bakti Jaya, Setu, Tangsel Rabu (11/6/2025).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Tangsel, Yepi Suherman, mengungkapkan bahwa pada Februari 2025 lalu, pihaknya mendapat undangan khusus dari Malaysia.
“Kami menyampaikan kepada mereka bahwa Tangsel memiliki program ketahanan pangan melalui RW Mantap, dengan menggerakkan Kelompok Wanita Tani (KWT) di setiap kecamatan. Respons mereka sangat positif,” ujar Yepi.
Ketertarikan Malaysia tak berhenti di atas kertas. Sebagai tindak lanjut dari pertemuan tersebut, rombongan dari Universitas Negeri Malaysia bersama beberapa investor pun datang langsung ke Tangsel. Mereka bahkan menemui Wali Kota Benyamin Davnie, menyatakan minat untuk menanamkan investasi di bidang pertanian, khususnya pengembangan edu agrowisata di Kawasan Pertanian Terpadu, Kelurahan Ciater, Kecamatan Serpong.
“Ke depan, kawasan ini akan dikembangkan sebagai sentra. Setiap kecamatan akan punya spesialisasi, misalnya zona sayur di Kecamatan Setu, tanaman hias di Pamulang, dan budidaya ikan di wilayah lainnya,” jelas Yepi ditemui di KWT Griya Tanam 09 Bakti Jaya.
Ia menambahkan bahwa meskipun lahan di Tangsel terbatas, teknologi pertanian akan menjadi kunci inovasi. Yepi juga menyoroti kecanggihan pertanian di Malaysia yang sudah memanfaatkan teknologi canggih, seperti sistem penyiraman otomatis yang bisa mengatur suhu dan volume air.
“Jika kerja sama ini terealisasi, mereka akan membagikan ilmu tersebut. Bisa melalui pengiriman SDM atau pelatihan bagi SDM kita,” imbuhnya.
Nilai investasi untuk proyek ini diperkirakan mencapai Rp 50 miliar. Saat ini masih dalam tahap perencanaan. Sambung Yepi, yang membuat Malaysia tertarik bukan hanya sisi agrowisata, namun pendekatan edukatif yang ditanamkan dalam program ini.
“Terlebih, program RW Mantap dianggap mampu mengoptimalkan pemanfaatan lahan sempit di wilayah perkotaan” bebernya.
Camat Setu, Erwin Gemala Putra, turut menyambut baik kunjungan dari Malaysia. Ia menyampaikan apresiasinya atas penunjukan KWT Griya Tanam 09 Bakti Jaya sebagai salah satu lokasi kerja sama yang direncanakan.
“Terima kasih kepada pihak Malaysia yang sudah berkenan hadir ke KWT Griya Tanam 09 Bhakti Jaya. Kami berharap ini menjadi titik awal pengembangan KWT lainnya di Kecamatan Setu,” ucap Erwin.
Griya Tanam 09 saat ini sudah mulai mengadopsi digitalisasi dalam operasionalnya, seperti presensi anggota KWT dan pendataan jenis tanaman. Tercatat sudah ada sekitar 120 jenis tanaman yang dibudidayakan di atas lahan 250 meter persegi. Dengan memanfaatkan fasos dan fasum yang digarap sejak tiga bulan terakhir.
“Jenis tanaman ini disesuaikan untuk kebutuhan warga sekitar dan mendukung program ketahanan pangan Kota Tangsel. Saat ini fokusnya pada sayuran, tapi tidak menutup kemungkinan kami akan kembangkan ke peternakan. Kami sedang mencari peluang perluasan lahan,” tutupnya.
Dalam kunjungan tersebut, turut hadir Lurah Bakti Jaya Fiqri Yanuardi Putra, Sekretaris Kelurahan Rifki Aprilian, serta Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Setu, Dika Meylanasari serta Ketua KWT Griya Tanam 09 Bakti Jaya, Ruri Anggrayni.
Berkat kolaborasi aparat kewilayahan serta kekompakan RW beserta seluruh RT, RW Mantap berjalan cukup baik. (din).
Rw mantap
Semangat trs budika selaku penyuluh yg luarbiasa dan Ket kwt 09 serta anggota dan peranserta camat lurah RW rtdan masyarakat sekitar
Semoga kedepannya bisa menularkan ke kwt 2tangsel💪💪💪🥰🥰