HARIANRAKYAT.ID, KOTA TANGSEL-MUI Kota Tangsel tepat malam satu Muharram 1444 H ke 1445 Hijriah menyelenggarakan santunan yatim, doa dan zikir bersama ulama, umaro dan masyarakat. Berlangsung Selasa (18/7/2023) tadi malam di Yayasan Darul Hikmah Pamulang Kota Tangsel.
Hadir Ketua Umum MUI Kota Tangsel KH Saidih, Sekretaris Umum MUI Kota Tangsel Dr Abdul Rojak, para pengurus dari berbagai Komisi di MUI. Ustad Aep Saepudin, Ustad Achmad Syarif Hidayat.
Ustadzah Fathiyah, Ustadzah Tuty, Bendahara KH Abdul Karim, pencemaran KH Cholisudin Yusa, Pembaca dzikir dan doa bersama, KH Hasan Mustofi, alim ulama setempat, para santri Yayasan Darul Hikmah, warga sekitar dan jamaah kaum muslimin.

Diawali dengan pembacaan dzikir dan doa bersama dipimpin KH Hasan Mustofi, di sambung pembacaan Kalam Ilahi, Ustad Acmad Syarif Hidayat, Selakau master ceremoni H Haryadi.
Walikota Tangsel Benyamin Davnie mengajak seluruh komponen masyarakat termasuk generasi muda untuk sama-sama menjaga kedamaian di Kota Tangsel, sebab bukan tidak mungkin gesekan bakal terjadi.
“Saya harap seluruh komponen masyarakat termasuk anak muda untuk berperan secara aktif untuk berbangsa dan bernegara. Mari kita bahu membahu untuk menghadapi tahun 1445 H dengan aman nyaman dan damai,” pesan Benyamin.
Usai memberikan sambutan, Benyamin menyalurkan santunan kepada anak yatim secara simbolis.

Ketua Umum MUI Kota Tangsel KH Saidih mendoakan berharap Ketua umum MUI Tangsel KH Saidih dalam kesempatan perhatian tahun baru hijriah dari 1444 ke 1445 H, dilalui dengan dzikir dan doa bersama seluruh masyarakat bersama ulama dan umaro mendapatkan keberkahan dan keselamatan.
“Mudah-mudahan Allah berikan panjang umur dan murah rezeki bagi kita semua dan seluruh kaum muslimin dan muslimat wabul khusus untuk masyarakat Kota Tangsel,” doanya.
Sementara itu pesan dari penceramah KH Cholisudin Yusa bahwa penanggalan Komariah dan Syamsiah ada di dalam Islam yakni dalam Al Qur’an.
Ulama bersuara lembut itu juga menyampaikan bahwa dengan pergantiannya tahun, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam melakukan hijrah dari Mekah ke Madinah yang disambut kaum Ansor.

“Namun setelah Nabi Muhammad SAW hijrah tidak ada lagi . Hanya ada hijrah maknawiyah. Yakni hijrah pola pikir. Hijrah pikiran juga harus dibarengi dengan ilmu. Hijrah dari yang kurang baik menjadi yang baik,” pesannya.
Acara ditutup dengan pembacaan doa serta ramah taman dengan makan bersama. (din).