back to top
HARIANRAKYAT.ID Mengucapkan Selamat menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1446 - 2025
HARIANRAKYAT.ID Mengucapkan Selamat menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1446 - 2025
BerandaTangerang RayaMahasiswi Ilmu Perpustakaan UIN Jakarta Sabet Juara Dua Karya Tulis Ilmiah Al...

Mahasiswi Ilmu Perpustakaan UIN Jakarta Sabet Juara Dua Karya Tulis Ilmiah Al Quran MTQ XX Banten

HARIANRAKYAT.ID, KABUPATEN TANGERANG- Kafilah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) cabang lomba Karya Tulis Ilmiah Al Quran (KTIQ), Hilya Maylaffayza, mampu menghipnotif dewan juri pada Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XX Provinsi Banten di Kabupaten Tangerang, sejak (25 hingga 30/7/2023).

Mahasiswa Ilmu Perpustakaan dan Informasi (IPI), Fakultas Adab dan Humaniora, Syarif Hidayatullah Jakarta, mempresentasikan karya tulisnya di hadapan sederet dewan juri secara gamblang, lantang dan runut. Membuat dewan juri, memberikan penilaian cukup baik.

Mahasiswa semester 7 itu, menyuguhkan karya tentang kaum marginal. Terutama eksistensi anak punk yang kerap menjadi pemandangan di sudut perkotaan. Ada dua tema lomba pada MTQ XX di Kabupaten Banten. Pertama Pemberdayaan Ekonomi Umat, kedua Moderasi Beragama.

Sementara juara pertama pada MTQ XIV tingkat Kota Tangerang Selatan tahun 2023 beberapa bulan yang lalu di bawah bimbingan KH Muhtar Sadili lebih memilih Pemberdayaan Ekonomi Umat. Menurutnya ini lebih menarik untuk diulas, mengingat tatan sosial saat ini butuh pembenahan secara serius pasca hantaman gelombang Covid-19 dua tahun silam.

Hilya sapaan akrab sehari-hari menyebut, fenomena anak punk ini, terekam jelas di kota-kota besar Indonesia, salah satunya di Kota Tangerang Selatan, Banten. Tentu hal ini menjadi tantangan bagi cita-cita pemerintah yang menghendaki target 0% kemiskinan pada 2024.

“Maka jika dibiarkan, anak punk yang kian menjamur tidak hanya mengancam perekonomian bangsa, tetapi di tingkat mikro membuat warga resah,” tuturnya.

Melansir data dari tribunnews.com, geng punk sering memaksa diberikan uang, melakukan penculikan, pelecehan, hingga aksi pembunuhan.

“Berkaca pada fenomena tersebut, Ustaz Halim Ambiya berusaha mengentaskan problematika  anak punk dengan mendirikan Pondok Tasawuf Underground,” jelas ia.

Pondok nyentrik ini telah terbukti berhasil memberdayakan anak punk dari krisis spiritualitas dan krisis ekonomi.

“Oleh karena itu, saya tertarik untuk menelusuri model pemberdayaan ekonomi anak punk yang dilakukan oleh Pondok tasawuf Underground,” kembali menyampaikan.

Hilya merinci lebih jauh ada beberapa poin yang bisa menjadi solusi. Pertama, melalui penyadaran rohani dengan nasihat dan teladan yang baik. Kedua, Pondok Tasawuf Underground lahir sebagai sebuah lembaga agar proses pembinaan terorganisir secara sempurna.

Ketiga, melalui proses kerja sama dengan  melibatkan seluruh elemen masyarakat. Keempat, memberikan direct action dengan cara mengklasifikasikan potensi anak punk sesuai minat dan bakatnya.

Kelima, memberikan bantuan modal kepada anak punk sebagai bekal wirausaha.

“Melalui 5 suplemen pemberdayaan di atas, anak punk dapat bangkit dari keterpurukan ekonomi dan beralih menjadi agen pemberdaya ekonomi negeri,” bebernya.

Dari karyatulisnya itu, ia menyabet juara dua, sedangkan golongan putra, asal Kota Tangerang Selatan Ayyash Lukman Hakim mahasiswa UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten program studi Ilmu Al Quran dan Tafsir menyumbang juara harapan satu.

Keberhasilan ini tidak lepas dari jajaran Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kota Tangerang Selatan, para tim official, Ketua Harian LPTQ KH Sobron Zayyan, Ketua Umum LPTQ, Bambang Noertjahjo,

MTQ XX Banten di tutup malam ini Jumat (29/7/2023) pukul 19.00 WIB,  (din).

Tinggalkan Pesan

- Advertisement -spot_img
Komentar Terbaru
Must Read
Related News