HARIANRAKYAT.ID-KOTA KEDIRI, Sejumlah mahasiswa mengatasnamakan Cipayung Mini terdiri dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melakukan aksi unjuk rasa di sekitaran Alun-Alun Kota Kediri, Selasa, (12/12/2023). Sore
Saat orasi, para mahasiswa tampak membawa berbagai spanduk tuntutan. Diantaranya, tertulis Pemerintah Kota harus bertanggung jawab, beri solusi bagi PKL terdampak alun-alun mangkrak.
Ketua Umum Pengurus Cabang (PC) PMII Kediri, Saiful Amin mengatakan, PMII dan GMII akan terus menyuarakan apa yang menjadi keresahan penderitaan masyarakat pedagang kaki lima (PKL) yang terdampak dari pembangunan alun-alun.
“Kami menyuarakan mulai per hari ini, sampai ada kepastian mengenai nasib dari pedagang kaki lima,” ujarnya.
Lanjut ia, karena sudah ada ketetapan bahwa alun-alun akan dilanjutkan lagi tahun 2025. Dalam pengerjaannya secara umum itu selesai pada akhir tahun.
“Artinya baru dapat beroperasi pada awal 2026. Pertanyaannya, dari mana masyarakat PKL bisa menghidupi keluarganya,” tambah ia.
Demikian juga dikatakan Ketua Umum Pengurus Cabang (PC) GMNI Kediri, M. Adur Roziqin mengatakan, dampak sosial ekonomi akibat dari mangkraknya Alun-Alun Kota Kediri, omzetnya turun signifikan. Bahkan ada sebagian besar dari total 97 PKL, hanya 10 yang mampu berjualan karena yang lain tutup.
“Karena alasannya kenapa? modalnya tidak kembali. Kami (GMNI) dan (PMII) yang mengatasnamakan diri Cipayung Mini akan terus menindaklanjuti bagaimana proses ini agar mendapati dialog-dialog dan ruang terbuka dengan Pemerintah Kota Kediri,” tegasnya.
Berharap ada upaya dialog, mereka bisa mendapat penjelasan langsung dari Dinas PUPR Kota Kediri, pihak Kontraktor, Disperindag dan juga DPRD Kota Kediri.Melalui duduk bareng semua pihak.
“Maka mereka tahu persoalannya dan penjelasannya. Sehingga mereka juga dapat menyuarakan kepentingannya yaitu mendapatkan kompensasi atas pembangunan Alun-Alun Kota Kediri” bebernya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Kediri, Endang Kartikasari menampik jika pembangunan alun-alun mangkrak. Saat ini tengah dilakukan upaya evaluasi terlebih dahulu agar berjalan lebih optimal.
“Tidak mangkrak. Kami akan melanjutkan pembangunan setelah ada evaluasi terhadap bangunan yang ada oleh tenaga ahli,” katanya.
Tujuan daripada evaluasi sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas bangunan. Sehingga selain menjadi estetik dalam penataan kawasan juga kualitas bangunan memang bagus
“Kami ingin membangun kota Kediri dengan kualitas yang baik,” tutupnya. (lik).