back to top
HARIANRAKYAT.ID Mengucapkan Selamat Hari PAHLAWAN "Teladani Pahlawanmu Cintai Negerimu
HARIANRAKYAT.ID Mengucapkan Selamat memperingati hari PAHLAWAN "Teladani Pahlawanmu Cintai Negerimu
BerandaDaerahKota Kediri Kembali Diterpa Wabah PMK, 32 Kasus Ditemukan pada Hewan Ternak

Kota Kediri Kembali Diterpa Wabah PMK, 32 Kasus Ditemukan pada Hewan Ternak

HARIANRAKYAT.ID, KOTA KEDIRI – Setelah sempat zero dari kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada tahun 2023, Kota Kediri kini kembali menghadapi wabah tersebut.

Sejak Desember 2024 hingga awal Januari 2025, penyakit ini telah menyerang hewan ternak berkaki empat di kota Kediri. Saat ini, tercatat sudah ada 32 sapi yang terinfeksi PMK.

Menanggapi perkembangan ini, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri, Muhammad Ridwan, memastikan bahwa pihaknya akan segera mengambil langkah cepat untuk menangani wabah ini. Ia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang karena PMK dapat diobati dengan pemberian vitamin yang berguna untuk meningkatkan kekebalan tubuh ternak.

“Kami pastikan masyarakat tetap tenang. Sapi yang sakit dapat segera diobati dengan pemberian vitamin, karena pengobatan PMK bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh ternak,” ujar Ridwan pada Kamis (9/1/2024).

Ridwan juga berharap vaksinasi PMK akan segera dilakukan. Berdasarkan informasi yang diterima dari Kementerian Pertanian RI dan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, stok vaksin PMK akan segera ditambah, menyusul adanya peningkatan kasus baru. Sebelumnya, pada akhir 2024, stok vaksin terbatas dan tidak ada kasus yang ditemukan, sehingga distribusi vaksin tidak dilaksanakan. Munculnya kembali kasus PMK ini diduga akibat tingginya mobilitas ternak.

“Pada akhir 2024 memang tidak ada vaksin karena stok menipis dan tidak ada kasus. Namun, dengan munculnya kasus baru dan tingginya mobilitas ternak, PMK kembali muncul di Kediri dan Jawa Timur secara umum,” tambah Ridwan.

Ridwan juga mengungkapkan beberapa ciri-ciri sapi yang terinfeksi PMK, antara lain luka di lidah dan mulut, keluar busa, kesulitan menelan air liur, serta suhu tubuh yang tinggi. Selain itu, sapi yang terinfeksi juga mengalami kesulitan berdiri atau bahkan tidak bisa berdiri akibat kuku yang sakit.

Sebagai upaya pencegahan, DKPP Kota Kediri berencana untuk melakukan pemantauan di pasar hewan dan mengadakan sosialisasi kepada pedagang serta peternak. Langkah ini diambil agar mereka lebih berhati-hati mengingat wabah PMK masih ada dan berpotensi menyebar.

“Mudah-mudahan, dengan sosialisasi dan pengawasan yang lebih intens, pedagang dan peternak dapat lebih waspada terhadap wabah PMK ini,” tutup Ridwan. (lik).

Tinggalkan Pesan

- Advertisement -spot_img
Komentar Terbaru
Must Read
- Advertisement -
Related News