back to top
HARIANRAKYAT.ID Mengucapkan Selamat menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1446 - 2025
HARIANRAKYAT.ID Mengucapkan Selamat menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1446 - 2025
BerandaBeritaKonvensi V SPK Nasional di British School Jakarta, Wujudkan Guru  Berpihak Pada...

Konvensi V SPK Nasional di British School Jakarta, Wujudkan Guru  Berpihak Pada Murid

TANGSEL-Konvensi V Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK) Nasional dihelat di British School Jakarta , Pondok Aren Kota Tangsel. Berlangsung selama dua hari, Senin-Selasa (17-18/10) yang dihadiri kurang lebih 400 satuan pendidik tersebar dari Aceh hingga Papua.

Dalam kesempatan itu, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian  Pendidikan dan Kebudayaan, Dr Iwan Sahril menyambut baik Konvensi V SPK. Alasanya pertama, dengan tema yang dipilih “Indonesian Education Transformation: Embracing The Freedom of Teaching and Learning” dimana ini sangat sesuai dengan transformasi merdeka belajar yang dilakukan selama ini dan SPK telah banyak memberikan kontribusi

“Misalnya terkait dengan program guru SPK berbagi. Inilah yang kita inginkan dimana kita saling menguatkan untuk melakukan kontribusi besar atau kecil menjadi jembatan bagi guru lainnya. Sehingga berkembang dan bertransformasi menjadi guru yang berpihak kepada murid,” ujarnya.

Pesan utama di merdeka belajar keberpihakan kepada murid menjadi hal nomor satu yang diperjuangkan bersama-sama. Dengan seluruh guru dan  sekolah di Indonesia. SPK dengan kurikulum pembelajaran sudah sangat canggih sehingga memberikan inspirasi kepada guru dan sekolah lainnya. Secara konkrit SPK menjadi inspirasi sekolah. Ada tiga hal pertama program penguatan SDM seperti program pendidikan guru penggerak. Mereka menjadi fasilitator dan tenaga ahli yang turun ke lapangan. 

“Kedua implementasi kurikulum merdeka yang saat ini sedang kita lakukan. Kurikulum merdeka adalah kurikulum yang bertransformasi karena lebih sederhana dan  kita memutus banyak sekali konten karena kita percaya  give learning lebih penting dan ini menjadi perubahan paradigma kurikulum kita. Sehingga kompetensi soft skill profil belajar Pancasila bisa kita dapatkan. Aspek spiritualitas bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak Mulia, Berkebhinekaan global, mandiri, kreatif, bergotong royong, dan berpikir kritis,” tambah ia.

Wakil Walikota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan menambahkan sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan SPK. Tentu saja ini metode pendidikan menuju hal yang baru. Modal Tangsel pembangunan SDM. Karena di perkotaan tidak banyak sumber daya alam yang bisa dijual. Maka menjual SDM.

“Maka bagaimana masyarakat kami generasi muda ini bisa bersaing di tingkat global. Mudah mudah-mudahan dengan SPK ini serta arahan menteri dan dirjen ada banyak perubahan. Ini bisa membuat anak-anak kita siap menghadapi tantangan global. Apalagi dunia digital dan perubahan perubahan lainnya. Kami sangat apresiasi dan mengikuti arahan dari dirjen serta Menteri,” ujarnya.

Ketua Perkumpulan Sekolah SPK Indonesia (PSSI), Haifa Segeir menceritakan kini telah berjalan beberapa tahun sejak 2015 silam. Dimana sekitar 20 Sekolah SPK Indonesia berkumpul di SISA Jakarta, untuk bersama-sama mendirikan suatu perkumpulan seluruh Sekolah SPK Indonesia.

“Setelah berdiri secara hukum di tahun 2016, di tahun 2017 untuk pertama kali ketua dan seluruh pengurusan berdiri dengan resmi di NCS Jakarta. Setiap tahun kami selalu menyelenggarakan konvensi untuk sama-sama berkumpul berbicara mengenai kebijakan SPK pada umumnya,” ujarnya.

Pada tahun 2020 karena adanya pandemi, tidak menyelenggarakan konvensi selama dua tahun. Namun dalam jangka waktu dua tahun itu pihaknya memformulasikan suatu program SPK menginspirasi. SPK berkolaborasi, SPK berkontribusi. Meskipun waktu yang tidak terlalu lama. Telah berkembang cukup baik.

“Jadi pada saat ini kita terdapat 437 satuan pendidikan yang terdaftar sebagai anggota dari perkumpulan sekolah SPK Indonesia. Meskipun sebagian besar sekolah SPK tapi kami memiliki juga anggota luar biasa yang bukan merupakan sekolah SPK namun merupakan sekolah yang bertransisi untuk menjadi sekolah SPK,” tambah ia.

General Counsel British School Jakarta (BSJ)  sekaligus Ketua Panitia 5th SPK National Convention, Imelda Triana Sahelangi mengatakan tentunya sangat senang sekali dengan peserta yang mendaftar. Karena ini event pertama setelah pandemi. Dan ternyata para peserta sangat antusias untuk hadir. Terlihat begitu semangat.

“Peserta yang telah mendaftar mencapai 400. Acara ini didukung oleh partisipasi para sponsor. Ditambah lagi mereka mengirimkan pembicara yang sangat terkemuka berkaitan dengan dunia SPK di Indonesia. Tema yang diangkat tidak jauh dari tema besar, yang sejalan dengan kurikulum merdeka belajar,” tutupnya. (red).

Tinggalkan Pesan

- Advertisement -spot_img
Komentar Terbaru
Must Read
Related News