HARIANRAKYAT.ID, KOTA TANGSEL-MUI Kota Tangsel turut menerima penghargaan dalam mewujudkan kerukunan umat beragama di Kota Tangsel. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) Kementerian Agama RI, Dr. Phil Kamaruddin menyerahkan langsung di Vihara Kwan In Thang, Pondok Cabe Udik, Pamulang Kota Tangsel, Selasa (19/3/2024).
Pada rangkaian Penguatan SDM Pokja Kampung Moderasi Beragama (KMB) lintas K/L dan pemerintah daerah.
Sekretaris Umum MUI Kota Tangsel Dr H Abdul Rojak sesuai menerima penghargaan mengatakan syukur yang tidak terhingga, MUI Tangsel dapat penghargaan. Dengan kata lain ini sebagai bukti kiprah MUI di tengah masyarakat berperan aktif dalam membangun keharmonisan tatanan sosial masyarakat secara luas.
“Alhamdulillah kami dari MUI Kota Tangsel sangat bersyukur kepada allah SWT, MUI mendapatkan penghargaan sebagai organisasi yang peduli terhadap kerukunan umat beragama khususnya di Kota Tangsel,” ucapnya.
Dalam mewujudkan capaian kerukunan umat beragama sehingga hidup berdampingan dan beriringan, butuh aksi nyata. Maka seluruh pengurus MUI Tangsel selama ini bahu membahu mengajak masyarakat dapat mengaplikasikan nilai luhur ajaran agama. Sehingga dapat dirasakan tanpa ada gesekan, ketersinggungan kelompok dan lain sebagainya.
“Ini adalah hasil kerja bersama seluruh pengurus MUI Tangsel dalam rangka mewujudkan kota tangsel, kota yang rukun aman dan damai serta kota yang sangat toleran menghargai perbedaan. Ini adalah sukses dan hasil kerja bersama seluruh jajaran pengurus MUI Tangsel,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktorat Jenderal Bimbingan Agama Islam (Dirjen Bimas Islam) Phil Kamarudin mengatakan aksi ini akan berdampak jangka panjang dan berkelanjutan. Bukan hanya menerasasikan apa itu moderasi beragama tapi menjadi living tradisi atau praktik yang hidup diamalkan oleh masyarakat.
“Jadi kita tidak hanya menarasikan tapi kita praktikan untuk menyadari perbedaan di Indonesia.
Kementerian Agama kini telah membentuk 1000 kampung moderasi beragama dan jumlahnya akan sampai 2000 yang disebar di seluruh Indonesia. Tujuannya bagaimana masyarakat hidup berdampingan dan saling mengapresiasi.
“Peristiwa besar yang baru saja dilaksanakan bangsa Indonesia yakni Pilpres dan kita tidak mendengar ada isu politik identitas. Mungkin ini bagian dari peran para tokoh agama dan penyuluh kepada masyarakat,” tambah ia.
Semoga ini menjadi contoh atau model implementasi moderasi beragama di seluruh Indonesia. “Kita sudah merasakan manfaatnya tapi kita harus terus menerus dilakukan,” harapnya.
Turut hadir, Bapak Moderasi Beragama Dr Lukman Hakim Saifuddin, Kepala Kemenag Tangsel Dedi Mahpudin, Ketua FKUB Tangsel Dr Fachruddin Zuhri beserta para tokoh lintas agama, Camat Pamulang Mukroni serta para penyuluh. (din)