KOTA TANGSEL-Rapat Koordinasi (RAKOR) Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang diselenggarakan Kesbangpol Kota Tangsel di salah satu hotel Serpong Utara. Berlangsung Kamis 10 November 2022.
Kepala Bidang Ideologi Sosial Ekonomi dan Budaya H. Supandi menyampaikan rapat koordinasi hari ini murni kegiatan FKUB yang difasilitasi pemerintah melalui Badan Kesbangpol. Sebagai salah satu bentuk komitmen dan dukungan pemerintah untuk terus menjaga dan memelihara kerukunan umat beragama. Sejauh yang ketahui kinerja FKUB sangat baik, dan masyarakat merasakan bahwa kerukunan umat beragama di Kota Tangsel kondusif.
“Itu artinya Ketua FKUB dengan segenap jajarannya mampu bekerja secara efektif. Kami pemerintah selalu berharap kondisi kerukunan umat beragama di Tangsel ini terus dapat terpelihara dengan baik,” ucapnya.
Ketua FKUB Kota Tangsel Fachruddin Zuhri menyampaikan bahwa sejak awal pertama kali terbentuknya FKUB 18 Agustus 2009, bang FZ sapaan akrabnya, sudah dipercaya menjadi Sekretaris FKUB. Kemudian setelah sepuluh tahun pada posisi sekretaris, sejak 23 Desember 2019 ditetapkan sebagai ketua. Karena sesuatu dan lain hal, Ketua FKUB dan jajarannya, baru dapat dilantik pada Jum’at 10 Juli 2020.
“Sepenggal sejarah FKUB tersebut sengaja saya ungkapkan untuk kemudian dihubungkan dengan pejabat yang pernah memegang tampuk pimpinan Badan Kesbangpol. Secara berurutan dapat saya laporkan,” ujarnya.
Mulai Nurdin Marjuki, Agus Mulyadi, H. Dedi Budiawan, H. Salman Faris, Almarhum Azhar Syam’un, H. Wawang Kusdaya, dan H. Chaerul Saleh. “Saya merasa penting menyampaikan fakta sejarah tersebut, mengingat bahwa hari ini 10 November bertepatan dengan hari Pahlawan,” tukasnya lantang.
Lanjut ia, siapapun orangnya. Apapun profesinya, berjuang sedemikian rupa mempersembahkan darma bakti hidupnya bagi kepentingan orang banyak. Maka orang-orang yang demikian pantas disebut pahlawan. Termasuk para aktivis pejuang pemekaran Tangsel yang sudah mendahului berpulang ke Rahmatullah.
“Terkait hal tersebut, saya mohon kita berdoa sejenak untuk para pahlawan yang telah mendahului kita, semoga arwah beliau-beliau ditempatkan dalam surga terbaiknya Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa,” ajaknya berdoa.
Dalam durasi 2020-2021 indeks kerukunan umat beragama di Tangsel naik 4,93%, dari 67,46 menjadi 73,39 %. Ini penting diungkapkan untuk menegaskan bahwa, evaluasi dan apresiasi pemerintah tersebut realistis apa adanya dan hal tersebut pastikan bisa terwujud karena, adanya soliditas dukungan kerjasama seluruh Pengurus Harian FKUB. Ditambah dengan atensi dukungan pemerintah berupa hibah yang sejak 2019 konsisten setiap tahun terima.
Anggota DPRD Fraksi Golkar H. Muhammad Azis, mengatakan dirinya senang dapat berjumpa langsung dengan para tokoh masyarakat dari enam agama. Islam Katholik, Kristen, Hidup, Budha dan Khonghucu yang tergabung sebagai Pengurus Harian FKUB. Dirinya meyakini bahwa FKUB Tangsel cukup luar biasa kinerjanya. Minimal di wilayah Provinsi Banten.

“Untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada Ketua FKUB dan jajarannya yang telah mampu berbuat sedemikian rupa. Mewujudkan kerukunan umat beragama Tangsel sejauh ini. Kami rasakan kondusif. Seiring dengan itu, kami juga berharap kita dapat bekerjasama, mengantisipasi sedini mungkin atas segala bentuk potensi konflik yang tidak kita kehendaki,” ajaknya.
Pada sisi lain juga menyoroti persoalan legal standing rumah ibadah. Mengajak proaktif membantu proses penyelesaian status tanah. Status bangunan rumah ibadah. “Jika masih ada rumah ibadah yang dipungut pajak bumi dan bangunan (PBB) tolong segera laporkan kepada kami, karena hal tersebut sudah tidak dibenarkan,” tegasnya.
Ketua MUI Tangsel KH. Saidih. Sekalipun usia beliau menginjak 78 (tujuh puluh delapan) namun semangat beliau masih prima, sebelum memberikan materi paparan, terlebih dahulu beliau memberikan panduan salam FKUB, sedemikian rupa, yang mampu memecahkan keheningan, tiga penggal kata FKUB sehat, FKUB hebat, dan FKUB bermartabat.
“Pentingnya mengingat tiga momentum penting dalam kehidupan ini, saat lahir, saat wafat, dan saat bangkit kembali. Intinya semuanya harus dapat dimaknai secara mendalam dan menyeluruh. Dengan demikian dipastikan setiap orang yang demikian, selalu akan berbuat baik dan memberikan yang terbaik; bagi dirinya sendiri, bagi keluarganya, dan bagi orang banyak,” tutupnya.(red).