KOTA TANGSEL-Awal tahun keluarga besar GKI Pamulang, Kota Tangsel, Provinsi Banten membangun kerukunan dengan menghadirkan para tokoh, serta pengurus lingkungan setempat. Minggu 1 Januari 2023.
Ketua Majelis Jemaat GKI Pamulang dr. Benutomo Romudor, bersama Pdt. Iswari, Pdt. Rahmat Basukendra, serta Ibu Lisa. Benutomo akrab dengan sapaan Beno, mengatakan GKI Pamulang berterima kasih peribadatan rutin dan peribadatan hari-hari besar keagamaan seperti Hari Raya Natal 2022 yang baru lalu, berjalan lancar dalam keadaan aman dan damai.
“Berharap tahun 2023 dapat meningkatkan pelayanan kepada umat dan masyarakat semakin lebih baik,” ucapnya.
Demikian disampaikan oleh Ketua RW 7 Kelurahan Pamulang Barat Nurhadi mengatakan bahwa, selama ini hubungan warga masyarakat di wilayah dengan Pengurus GKI. Pamulang sangat baik. ”Bahkan warga kami yang tidak mampu juga ikut diperhatikan, dan menurut saya sebagai umat Islam, sesama umat beragama kita menang berkewajiban saling membantu,” ujarnya.
Trantib Kecamatan Pamulang hadir mewakili Camat Pamulang, Alih mengatakan bahwa, pihaknya siap untuk selalu melakukan pengamanan di wilayah. “Kami selalu siap melaksanakan tugas pengamanan sesuai perintah pimpinan,”tambahnya.
Pada sisi lain Azis yang mewakili Danramil Ciputat, mengatakan, kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat harus terus dirawat bersama. “Dan hal itu bisa kita wujudkan melalui kerjasama semua pihak. Termasuk tokoh masyarakat perangkat RT dan RW, seperti yang hari ini kita lakukan berupa silaturahmi,” jelasnya.
Ketua FKUB Fachruddin Zuhri mengatakan untuk ketiga kali hadir di GKI. Pamulang tepat tanggal 1 Januari. Serta kegiatan memulai tahun baru, selalu mengundang tokoh masyarakat, unsur Tiga Pilar, ASN, TNI dan POLRI, FKUB dan unsur elemen masyarakat lainnya.
“Menurut saya, inilah salah satu cara memelihara kerukunan Umat Beragama yang paling efektif. Terkait momentum meninggalkan tahun 2022, dan mulai memasuki tahun baru 2023. Ada tiga momen penting dalam proses kehidupan ini, kemarin, hari ini, dan esok,” ucapnya.
Lanjut ia, cara sederhana melakukan evaluasi diri. Tanyakan pada diri sendiri, apa saja yang telah lakukan kemarin, mana lebih banyak yang dilakukan kemaslahatan atau sebaliknya. Kemudian hidup hari ini, dan kehidupan esok. Cara mengevaluasi diri hari ini dan esok pun sama, menghitung perbuatan.
“Mana yang lebih banyak, yang positif atau yang negatif. Dengan formulasi evaluasi diri demikian, dipastikan kita akan mampu mewujudkan Khairun Nas anfa’uhum linnas, sebaik-baik manusia, mereka yang mampu memberi manfaat kepada orang yang lain yang menurut saya merupakan tujuan hidup setiap orang,” tutupnya. (red).
