TANGSEL – Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Tangsel menyelenggarakan Workshop Edugame dan Edutainment, bertempat di SMP Al Amanah Al Bantani, Setu, Tangsel. Diikuti oleh 350 guru RA se Kota Tangsel, baru-baru ini, Sabtu (03/09/2022).
Turut dihadiri Kasi Penmad, Muhammad Edi Suharsongko, Ketua IGRA Tangsel, Aat Muslihat, Pengawas, Majelis Hikmah, dan Ketua KKG RA Tangsel.
Kepala Kantor Kemenag Kota Tangsel, Dedi Mahfudin memberikan apresiasi kepada IGRA Tangsel atas terselenggaranya workshop ini. Sekaligus dirinya memberi motivasi kepada para guru Ra. “Menjadi guru RA merupakan sebuah pekerjaan yang sangat mulia. Karena nantinya yang akan menentukan masa depan generasi yang akan datang,” pesannya.
Disampaikannya bahwa guru harus selalu meningkatkan kemampuan active learning dalam proses pembelajaran. Tujuannya agar anak mampu menyerap pembelajaran yang bermakna dan sifatnya melekat sepanjang hayat. Karena pendidikan tingkat usia dini adalah usia emas dalam belajar. “Kami nanti akan memberikan penghargaan kepada guru RA yang terlama mengajar pada peringatan Hari Amal Bakti Kementerian Agama Januari 2023 mendatang,” tambahnya.
Ketua IGRA Tangsel, Aat Muslihat, menjelaskan kegiatan workshop ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dan kreativitas pendidik Raudhatul Athfal di Kota Tangsel. “Apalagi saat ini sedang digaungkan Kurikulum Merdeka, di mana guru dituntut untuk melakukan inovasi dalam mengajar sehingga tidak membosankan,” jelas ia.
Pihaknya sangat memprioritaskan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan mutu para guru RA. “Workshop ini gratis, para peserta tidak dipungut biaya. Namun karena keterbatasan anggaran yang ada, kami tidak menyediakan konsumsi. Yang penting mereka mendapatkan ilmu dan pencerahan dari Narasumber,” ujarnya.
Menurutnya, workshop ini merupakan salah satu upaya dalam rangka meningkatkan kualitas guru RA dalam kegiatan belajar mengajar agar tidak monoton dan sesuai dengan aspek perkembangan anak.
Workshop ini mengundang dua Narasumber dari lembaga Menjadi Guru Asyik dan Menyenangkan (Gurame) yaitu Deden HMS dan Pranowo.
Narasumber dengan panggilan akrab Kang Deden, selaku Founder Gurame Nasional, bersama rekannya Kang Pranomo, pada workshop tersebut membangkitkan semangat para peserta untuk memahami metode menjadi guru asyik dan menyenangkan.
Dalam kegiatan workshop tersebut, Narasumber memperagakan contoh-contoh kreasi yang menyenangkan dalam pembelajaran berupa permainan.
“Tentunya permainan yang bermanfaat sebagai media pembelajaran, yaitu melibatkan peserta didik dalam proses pengalaman dan sekaligus menghayati tantangan, mendapatkan inspirasi, terdorong untuk berpikir kreatif, dan berintegrasi dalam kegiatan dengan sesama siswa dalam melakukan permainan. Walaupun pada setiap peserta didik melakukan kegiatan yang sama dengan teman-temannya, tetapi proses pengalaman batinnya dalam mengembangkan potensinya sendiri mungkin berbeda-beda,” jelasnya.
Menurutnya, game ataupun permainan adalah sebuah aktivitas yang dilakukan satu atau lebih pemain dengan aturan tertentu sehingga ada yang menang dan kalah dengan tujuan bergembira, menjadi hiburan, kesenangan, tetapi dapat juga berfungsi sebagai sarana latihan, pendidikan dan simulasi.
“Game dapat mengasah kecerdasan dan keterampilan otak dalam mengatasi konflik atau permasalahan buatan yang ada dalam permainan. Pemain dihadapkan dengan sistem dan konflik buatan. Konflik atau masalah dalam setiap game berbeda-beda. Konflik dalam setiap game menuntut pemain untuk menyelesaikannya dengan cepat dan tepat sehingga dapat meningkatkan konsentrasi dan melatih otak untuk memecahkan masalah dengan tepat dan cepat,” terangnya. (red).
