HARIANRAKYAT.ID-KOTA KEDIRI, Walikota Kediri bersama perwakilan Kantor wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Kediri, memantau langsung Gerakan Pangan Murah dalam stabilisasi pasokan dan harga pangan Kelurahan Betet serta Kecamatan Kota, Senin (11/9/2023).
Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan, pihaknya sebenarnya sudah memprediksi lama harga beras. Juga sudah rapat dengan Presiden bahwa terjadi kenaikan harga beras kurang lebih sampai 6%.
“Lalu kami mempersiapkan operasi pasar murah. Harga per 5 kg, Rp 52.000 dengan maksimal membeli 10 kg Rp 104000,” ujarnya.
Pihaknya menggelar pasar di 10 titik. Terdiri dari Tempurejo, Banjar Melati, Semampir, Bangsa, Betet, Kecamatan Kota, Kecamatan Mojoroto, Kelurahan Ngronggo, Kelurahan Mrican, dan Kelurahan Setonopande.
“Jadi kita sebar di tempat yang bisa mengcover walaupun yang datang ke sini mungkin juga bisa dari kelurahan mana saja. Tapi tidak masalah, sudah benar sebarannya sehingga dapat tercover semuanya secara merata,” tambah ia.
Dari pantauan pasar, harga belum turun. Masih diangka Rp 13.000 hingga Rp 14.000. Sedangkan yang ada di oeprasi pasar jenis medium sama dengan Rp 64 ribu sehingga harganya masih ada selisih.
“Harapannya nanti dengan masifnya operasi pasar ini bisa mempengaruhi harga dan menstabilkan harga beras,” tambah ia.
Kepala Perwakilan Kantor Wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Muhammad Choirur Rofik mengatakan, sebenarnya ini salah satu kegiatan dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) diketuai oleh Pemkot Kediri.
“Jadi kegiatan TPID ini dalam rangka mengantisipasi kenaikan harga pangan. Salah satu tugas yang dilakukan adalah operasi pasar seperti ini. Jadi kita kerja sama dengan Bulog kemudian menjual harga beras sesuai dengan harga yang ditetapkan oleh Bulog,” tambah ia.
Nanti setelah selesai operasi pasar akan berkoordinasi antar TPID. Termasuk juga aparat keamanan dengan melakukan sidak pasar. Dilanjut monitor stok barang.
“Jadi akan terus berkoordinasi dengan Bulog monitor stok beras di Kota Kediri itu berapa? Karena sebenarnya apa yang dibutuhkan, di Kota Kediri cukup. Jadi kita terus berkoordinasi dan pertemuan-pertemuan dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan harga beras,” tutupnya. (lik).