Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memperingati Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia 2023 di Taman Kota Satu, Serpong Kota Tangerang Selatan. Berlangsung pada Kamis (15/6/2023) pagi hingga selesai dengan tema “Deat Plastic Pollution”
Turut hadir Wakil Walikota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan, Wahyunoto Lukman, komunitas bank sampah Kota Tangerang Selatan para sekolah penerima adiwiyata, dan para siswa dari Gerakan Peduli Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS).
GPBLHS melakukan gerakan pungut sampah dan yang paling banyak hasil pemungutan sampah di lingkungan Hutan Kota Satu mendapatkan penghargaan.
Nampak hadir, dari forkominda Kota Tangerang Selatan, Dik Doank dan dimeriahkan oleh band, serta pameran dari hasil karya sampah daur ulang. Acara berjalan dengan lancar, dan meriah. Pameran berupa miniatur sepeda motor, dan berbagai macam pernak-pernik cinderamata juga cukup menyita pengunjung.
Wakil Walikota Tangerang Selatan Pila Saga Ichsan mengatakan, peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau World Environment Day merupakan upaya untuk mengingatkan kembali kepada diri kita sendiri sejauh mana dalam menjaga lingkungan sekitar. Dengan adanya gerakan ini, minimal semangat untuk menjaga lingkungan akan terus tumbuh.
“Even ini patut kita peringati untuk refleksi bagaimana kita peduli pada lingkungan dan kelestarian alam semesta ini,” ujarnya.
Bahwa pemanasan global yang dikenal sebagai global warming terus terjadi setiap tahun. Di mana peningkatan suhu terjadi di belahan dunia. Maka mari berupaya menjaga bumi ini agar dapat mewarisi untuk anak cucu kedepan. Jika tidak dilakukan saat ini kapan lagi. Sehingga dapat hidup berkelanjutan. Tentunya berbicara soal lingkungan agar terus menerus dilakukan, bukan satu OPD, tapi semua dan seluruh komponen masyarakat.
“Saat ini kita lihat beberapa berita udara di Tangsel sangat mengkhawatirkan. Meski hutan kota banyak. Tapi ternyata dari asap kendaraan bermotor. Ini adalah masalah kita semua, yang mana Tangsel adalah kota perlintasan bukan hanya warga Tangsel semata juga ada warga lain, baik Depok dan Bogor,” tambah ia.
Maka untuk mengurangi asap kendaraan bermotor yang menjadi polusi, tengah berupaya agar Trans Anggrek menjadi transportasi gratis bagi anak-anak sekolah. Direncanakan pada tahun 2024 sudah dapat digunakan. Ditambah lagi upaya lain untuk mereduksi polusi di Tangsel, tengah berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk transportasi publik MRT.
“Selain itu penyumbang terbanyak pemanasan global adalah gas metan sebesar 22 persen dari sampah yang menumpuk. Maka kami sedang membuat peraturan untuk membuat investasi bukan lagi sampah ditumpuk tapi, diolah sehingga tidak ada tumpukan sampah,” tambah ia.
Maka dari itu, diharapkan masyarakat Tangsel tak lagi membakar sampah. Jika ada yang membakar sampah, bisa disampaikan kepada DLH untuk ditindak lanjuti. Faktor lain yang mempengaruhi kerusakan lingkungan juga dampak dari pembuangan limbah, sehingga mencemari aliran sungai.
Dalam kesempatan itu Pilar mengharapkan, untuk warga Tangsel dapat mengurangi penggunaan air sumur, dan beralih pada pemanfaatan air pam, yang mana saat ini Waduk Karian tengah di bangun.
“Sekrang ada proyek nasional. Jika terus menerus menggunakan air tanah maka lima tahun kedepan apakah anak keturunan kita. Sebab air tanah akan terus berkurang,” imbaunya.
Termasuk juga mengingatkan supaya penggunaan plastik dapat dikurangi baik saat belanja di supermarket atau pasar tradisional. Gunakan kantong yang ramah lingkungan. Bahkan saat ini tak lagi menggunakan sedotan plastik. “Kebijakan pelarangan plastik sudah disosialisasikan selama enam bulan. Maka sekarang tinggal pengawasan,” tegas Pilar.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan, Wahyunoto Lukman, menyampaikan peringatan hari lingkungan hidup sedunia diperingati setiap 5 Juni secara serentak di seluruh dunia yang dilakukan oleh seluruh komponen masyarakat, aktivis lingkungan, pemerhati, dan lain sebagainya.
“Semua itu berupaya bagaimana bertekad dalam menjaga lingkungan agar tidak hanya generasi sekarang ini semata, tapi juga akan datang untuk dapat menikmati bumi ini,” tambahnya di damping Kepala Bidang Tata Lingkungan, Doni Herawan dan Kasi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, Deniwati.
Lanjut ia, tema tahun ini secara global adalah “Kurangi Polusi Dari Plastik” jadi sejalan dengan Kota Tangerang Selatan yang sudah mengeluarkan Peraturan Walikota untuk mengurangi wadah atau kantong berbahan plastik.
Dalam rangkaian acara, selain mengunjungi stand pameran, Wakil Walikota Tangsel Pilar Saga Ichsan bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangsel, Wahyunoto Lukman dan Dik Doank melakukan sablon pada tas atau kantong yang ramah lingkungan. Ini bentuk kampenye dalam memanfaatkan kantong yang berbahan aman. (adv).
BalasTeruskan |