HARIANRAKYAT.ID-KOTA KEDIRI, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Kediri akhirnya menemui Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL), guna membahas kelanjutan pembangunan alun-alun, Rabu (13/12/2023) tadi malam.
Berlangsung di Balai Pertemuan, dihadiri Kepala Disperindag Kota Kediri, Wahyu Kusuma Wardhani Camat Kota, Arief Cholisudin dan Ketua Paguyuban, Subagyo.
Kepala Disperindag kota Kediri, Wahyu Kusuma menyampaikan, kedatangan dirinya bertemu dengan teman-teman PKL alun-alun untuk mendengarkan usulan sebagai solusi atas berhentinya alun-alun kota hingga tahun 2025.
“Yang seharusnya tahun ini itu bisa berjualan di tempat yang baru karena alun-alun bermasalah, akhirnya mereka tidak bisa berjualan secara normal, ” ujarnya.
Setelah melihat lihat hasil evaluasi selama kurun satu tahun 2023 ini memang secara riil omset penjualan mereka menurun drastis bahkan ada yang sudah tutup akibat bangkrut. Tentu ini sangat memprihatinkan.
“Oleh karena itu pemerintah Kota Kediri memberi perhatian lebih kepada teman-teman PKL. Dimana salah satunya pada malam hari ini mereka meminta bantuan modal agar bisa tetap survive. Tetap bertahan sampai menunggu pembangunan selesai,” tambah ia.
Mereka minta bantuan moda Rpl 2 juta hingg Rp 2,5 juta per orang dalam setahun. Serta menggratiskan retribusi kebersihan. Usulan lain dari mereka yang direlokasi berada di barat Hotel Bismo biar listrik gratis.
“Jadi usulan-usulan tadi itu akan coba kita sampaikan ke pimpinan untuk mendapatkan atensi. Nanti hasilnya akan kita sampaikan kembali kepada mereka apa yang jadi keputusan dari pemerintah Kota Kediri,” jelasnya.
Ketua Paguyuban PKL kota Kediri Subagyo menyampaikan, harapan para pedagang diberikan bantuan modal. Jumlahnya menyesuaikan dagangannya, antara Rp. 2 juta hingga Rp 2,5 juta.
Hal lain ia sampaikan jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), dirinya telah didatangi pihak Polres Kediri Kota. Terkait rencana pendirian Pos Nataru di depan pintu masuk Alun-Alun yang rencananya dimulai 16 Desember mendatang
“Total ada 12 pedagang yang terkena dampak pendirian pos tersebut kita mengusulkan disediakan relokasi berada di barat Hotel Bismo,” desaknya.
Bisa ditempatkan di sana, nanti dikasih penerangan karena di situ gelap. Tapi itu masih simpang siur.
“Saya akan konfirmasi ke Polres, paling lambat jumat akan saya kabari lagi, terkait rencana Polres Kediri Kota mendirikan Pos Nataru,” tuturnya.
Dirinya merasa lega dan berharap bantuan modal bisa disepakati dan dibayarkan sebelum Hari Raya Idul Fitri tahun depan.
“Sudah lega karena Pemerintah Kota sudah mengakomodir kami, kelihatannya disetujui semua. Saya harap kalau sudah deal Rp 2,5 juta bisa dicairkan April sebelum hari raya,” pintanya. (lik).