KOTA TANGSEL -Dinas Pariwisata menggelar Pelatihan Pengelolaan Homestay dan Tour Guide Bagi Pengurus Pokdarwis dan Calon Pemandu Wisata di salah satu resto bilangan, Sepong pada Rabu 30 November 2022.
Asda Satu Kota Tangsel Dadang Raharja memaparkan di depan peserta yang tergabung pada Kelompok Kerja Sadar Wisata ( Pokdarwis ) Kota Tangsel di tengah kesibukannya turut hadir dalam kegiatan ini.
“Kami atas nama pemkot berterima kasih dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya. Tangsel belum memiliki ciri khas yang betul-betul nampak. Di usia 14 tahun perlu asupan dan masukan. Tangsel dengan luas terbatas maka destinasi pun terbatas. Namun Pemkot menciptakan sport destinasi bukan wisata saja tapi kuliner, cafe, Jaletreng Satu dan Dua,” ujarnya.
Lanjut ia, ada juga kerjasama dengan pihak developer seperti Taman Kota Satu yang sekarang jadi milik Kota Tangsel. Dengan sumber daya yang ada, memaksimalkan menjadi pusat destinasi Kota Tangsel. Misalnya Keranggan yang sangat populer seperti dengan kacang Keranggannya. Dirinya juga memberikan masukan bagaimana bisa menciptakan kacang Keranggan agar lebih bagus dari sisi kemasan.
“Kacang Keranggan bisa bersaing dan bisa melakukan peningkatan dari sisi kualitas dan kemasan supaya menarik wisatawan. Termasuk batik yang sudah dilombakan baeu-baru ini. Dimana dari 16 pembatik terpilih 3. Juara pertama Cireundeu, kedua Serpong dan ketiga dari Pondok Aren,” tambah ia.
Dengan melihat semua itu. Ternyata Tangsel memiliki SDM luar biasa. Dan mungkin baru berapa persen yang terjalin. Tentu ini salah satu catatan tempat destinasi.
Kabid Destinasi dan Industri Pariwisata, Dinas Pariwisata Kota Tangsel, Heru Sudarmanto menjelaskan terkait dengan pelatihan pengelolaan homestay dan tour guide merupakan kegiatan berkelanjutan dari tahun-tahun sebelumnya. Jadi dahulu memang pernah diritis yang berawal dari sosialiasi tentang pembentukan Pokdarwis.
“Setelah itu kita lakukan sosialisasi ada beberapa Pokdarwis dari kelurahan yang dibentuk. Juga ada beberapa yang memang belum di SK kan. Tapi kami sudah mengakui bahwa itu perlu dilakukan pembinaan,” ujarnya.
Berkembangnya wisata di Tangsel terutama ada beberapa potensi wisata alam. Itu akan dikembangkan menjadi potensi pengembangan homestay. Yang dimungkinkan nati ada kampung religi di Jurangmangu dan sebaginya. Itukan nanti bisa kearah homestay. Maka perlu bagi mereka memiliki dasar-dasar, terkait dengan pengetahuan pariwisata termasuk tour.
“Jadi ini baru pelatihan dasar. Mereka untuk memahami pentingnya pariwisata daerah bisa menumbuh kembangkan ekonomi di lingkungan mereka. Jadi kami ingin menumbuhkan dulu bahwa potensi pariwisata dapat mengembangkan perekonomian. Setelah ini nanti mereka ada keinginan untuk memperoleh pemasukan,” bebernya. (lik).
