HARIANRAKYAT.ID, KOTA-Dua delegasi asal Kota Tangsel Edi Fajar bersama Ulfa Julianti menyampaikan gagasan di hadapan perwakilan pemuda seluruh kota se Indonesia dalam ajang Youth City Changers (YCC). Berlangsung di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, (1-2/6/2024).
Edi Fajar menyampaikan gagasan pada bursa ide mewakili Kota Tangerang Selatan didampingi Kepala Bidang Kepemudaan Dispora Tangsel, Deden Umaidi. Ia dengan percaya diri memperkenalkan bahwa Kota Tangerang Selatan merupakan kota yang pertumbuhannya sangat pesat.
” Kota yang baru berumur 15 tahun telah menjadi kota mandiri dan berdaya saing, sesuai dengan visinya Cerdas, Modern, Religius,” ujarnya dengan lantang.
Dalam waktu 120 detik, Edi Fajar menyampaikan pentingnya program residensi toleransi ada di setiap Kota di Indonesia khususnya Tangerang Selatan.
“Residensi toleransi adalah sebuah program bertukar informasi terkait agama, suku, budaya bagi masyarakat heterogen yang ada di suatu kota,” ujarnya.
Residensi toleransi dapat dilakukan dengan mengadakan pertukaran pemuda yang akan tinggal bersama oleh keluarga dengan latar belakang ras, suku, agama yang berbeda, merasakan menjadi minoritas maupun mayoritas dalam persepsi publik.
“Residensi toleransi ini diharapkan untuk menghindari selisih paham antar golongan masyarakat, tidak ada lagi perpecahan atas asas kecurigaan satu kelompok dengan lainnya, juga untuk mempererat persaudaraan antar manusia,” tambah ia.
Setelah mengenalkan dan mengajukan program Kota masing-masing, para peserta YCC 2024 dibagi menjadi empat kelompok.
Empat kelompok ini ditugaskan untuk mengajukan program dari empat tema yang telah ditentukan panitia, seperti Kaum Pemuda Peduli dengan kepemimpinan dan Pemkot; Inspirasi/ide bagi kemajuan warga kotanya; Gagasan bagi APEKSI dan YCC selanjutnya dan Rekomendasi kaum muda untuk Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kepala Bidang Kepemudaan Dispora Tangsel, Deden Umaidi menjabarkan YCC satu gagasan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ke XVII Tahun 2024 di Padang Sumatera Barat.
“Dengan tujuan menjembatani anak muda yang memiliki gagasan dan ide ide cemerlang. Melalui ide-ide kreatif dapat berkontribusi dengan pemerintah kota di masing-masing wilayah, seperti di Kota Tangsel,” ujarnya.
Tentunya bukan hanya sekedar bagaimana membangun kawasan perkotaan secara epik. Tapi bagaimana membangun peradaban bahwa generasi muda perlu diberikan ruang dalam berkreasi dan inovasi secara komprehensif sehingga dapat diaplikasikan secara nyata.
“Hal lain mewujudkan ruang bagi anak muda yang memiliki banyak gagasan serta membangun kepemimpinan bagi generasi muda dengan potensi-potensi yang ada,” tutup ia.(din).
