TANGSEL-Pemkot Tangsel tengah gencar bagaimana caranya menekan inflasi akibat dampak BBM. Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) salah satu yang mendapatkan tugas bagaimana mencari solusi di tengah masyarakat.
Kepala DKP3 Kota Tangsel Yepi Suherman menyampaikan dalam mengurai beban inflasi di Kota Tangsel yang akhir-akhir ini meningkat tak lepas dari harga BBM. Tentu imbasnya kepada masyarakat secara luas. Lalau bagaimana caranya inflasi itu dapat di atas. Tentu pemerintah daerah mengambil langkah-langkah yang tepat.
“Adapun program-program yang sedang dilaksanakan dalam upaya mengatasi inflasi saat ini, yakni gerakan penanaman untuk komoditas tertentu seperti cabe, dan sayuran lainnya,” ujar mantan Sekdis Lingkungan Hidup.
Sejatinya saat masyarakat terdesak soal kebutuhan mereka mau melakukan sesuatu untuk mengatasi kondisi yang di alami. Hanya saja caranya belum sepenuhnya memahami. Ini butuh waktu dan intens menyebarkan kepada masyarakat luas tentang pemanfaatan lahan yang ada di sekeliling rumah. Seperti polibag atau media tanam jenis lain yang dapat di manfaatkan.
“Caranya dengan memanfaatkan lahan-lahan pekarangan, fasum dengan melibatkan kelompok tani (POKTAN), kelompok wanita tani (KWT) atau bank sampah dan komunitas lainnya,” tambah ia.
Selain pengembangan pada tanaman sayur mayur, juga pengembangan budidaya iklan. Sehingga dapat tercukupi, ada sayurnya juga lauknya. Jika konsep ini diterpakan secara merata di tengah masyarakat Tangsel mereka tak akan risau soal inflasi. Langkah lainnya mengandeng banyak lembaga dalam budidaya jagung serta cabai. Diharapkan bisa menyuplai pasokan di wilayah Tangsel.
“Pelatihan dalam pengembangan budidaya ikan air tawar (lele, nila dan patin). Dan saat inipun kita melakukan penanaman jagung seluas 8000 m2 di Kawasan Pertanian Terpadu (KPT) bekerjasama dengan Kodim 065 dan penanaman cabe merah seluas 5000 m2 bekerjasama dengan Direktorat Jenderal PSP Kementrian Pertanian,” tutupnya. (red).